Takut Digulingkan, Kim Jong-un Larang Warga Korut Pakai Jeans
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan telah melarang rakyatnya mengenakan skinny jeans dan bergaya rambut mullet. Itu merupakan upaya terbarunya untuk mengendalikan kaum muda di negaranya.
Kim Jong-un dilaporkan takut akan pengaruh Barat yang "dekaden" pada pemuda negara itu—di tengah kekhawatiran hal itu dapat menyebabkan runtuhnya rezimnya.
Skinny (celana ketat) dan celana robek jeans, serta potongan rambut mewah, semuanya dipandang sebagai tanda "invasi gaya hidup kapitalistik".
Kim, yang diyakini semakin cemas akan digulingkan, sebelumnya telah memutuskan bahwa orang yang kedapatan mengadopsi mode aneh harus dikirim ke kamp kerja paksa.
Surat kabar pemerintah, The Rodong Sinmun, bagian dari organ Partai Buruh yang berkuasa di negara itu, meluncurkan seruan baru agar barang-barang semacam itu dijauhkan karena takut membuat negara "runtuh seperti tembok lembab".
"Sejarah mengajarkan kita pelajaran penting bahwa sebuah negara bisa menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembab terlepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanannya jika kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri," tulis media rezim Pyongyang itu dalam editorialnya, yang dikutip The Mirror, Senin (17/5/2021).
"Kita harus waspada bahkan pada tanda sekecil apapun dari gaya hidup kapitalistik dan berjuang untuk menyingkirkannya," lanjut editorial tersebut.
Menurut Yonhap News Agency yang berbasis di Korea Selatan, rezim Kim Jong-un telah memberlakukan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang ditemukan memiliki video yang dibuat di Korea Selatan.
Menurut laporan media itu, rambut diwarnai dan tindikan juga tidak dapat diterima.
Kim Jong-un dilaporkan takut akan pengaruh Barat yang "dekaden" pada pemuda negara itu—di tengah kekhawatiran hal itu dapat menyebabkan runtuhnya rezimnya.
Skinny (celana ketat) dan celana robek jeans, serta potongan rambut mewah, semuanya dipandang sebagai tanda "invasi gaya hidup kapitalistik".
Kim, yang diyakini semakin cemas akan digulingkan, sebelumnya telah memutuskan bahwa orang yang kedapatan mengadopsi mode aneh harus dikirim ke kamp kerja paksa.
Surat kabar pemerintah, The Rodong Sinmun, bagian dari organ Partai Buruh yang berkuasa di negara itu, meluncurkan seruan baru agar barang-barang semacam itu dijauhkan karena takut membuat negara "runtuh seperti tembok lembab".
"Sejarah mengajarkan kita pelajaran penting bahwa sebuah negara bisa menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembab terlepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanannya jika kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri," tulis media rezim Pyongyang itu dalam editorialnya, yang dikutip The Mirror, Senin (17/5/2021).
"Kita harus waspada bahkan pada tanda sekecil apapun dari gaya hidup kapitalistik dan berjuang untuk menyingkirkannya," lanjut editorial tersebut.
Menurut Yonhap News Agency yang berbasis di Korea Selatan, rezim Kim Jong-un telah memberlakukan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang ditemukan memiliki video yang dibuat di Korea Selatan.
Menurut laporan media itu, rambut diwarnai dan tindikan juga tidak dapat diterima.