Hongaria Sebut Vaksin China dan Rusia Lebih Baik daripada Vaksin Barat

Rabu, 19 Mei 2021 - 18:11 WIB
Selain itu, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menjadi pejabat Eropa pertama yang menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia. Seperti dilaporkan Russia Today pada Maret lalu, vaksinasi terhadap Szijjarto berlangsung pada Jumat (19/3/2021), saat Hongaria bersiap untuk menerima ratusan ribu dosis lagi dari Rusia.



Peter Szijjarto memasang foto dirinya menerima suntikan di halaman Facebook-nya pada hari yang sama saat vaksinani. Saat itu, dia juga mengumumkan telah menyelesaikan rincian pengiriman vaksin Sputnik V lainnya dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov.

Diperkirakan, Hongaria kini menerima 680.000 dosis Sputnik V selama dua minggu ke depan.

“Saya juga mendapat vaksin ini hari ini,” tulis Szijjarto, mengacu pada vaksin Sputnik V, dalam postingan yang menyertai foto tersebut.

Sang menteri juga mengatakan bahwa hanya melalui vaksinasi COVID-19, rakyat Hongaria dapat mengalahkan pandemi. Oleh karena itu, dia meminta rakyat Hongaria untuk mendaftar vaksinasi.

Hongaria adalah negara Uni Eropa pertama yang menyetujui penggunaan vaksin buatan Rusia pada bulan Januari. Belakangan, Hongaria juga mencapai kesepakatan dengan Mokow untuk membeli sekitar 2 juta dosis vaksin dan menerima gelombang pertama suntikan pada Februari.

Lebih dari 1,4 juta rakyat Hongaria telah menerima dosis pertama vaksin di negara yang juga menyetujui jab Sinopharm dari China untuk penggunaan darurat, selain vaksin yang diberi lampu hijau oleh European Medicines Agency (EMA).

Menurut data resmi, lebih dari 421.000 warga Hongaria telah divaksinasi penuh pada 18 Maret 2021. Berdasarkan sejumlah laporan, Hongaria memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di Eropa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More