Demonstran Irak Mengamuk dan Coba Bakar Konsulat Iran di Karbala
Senin, 10 Mei 2021 - 07:58 WIB
KARBALA - Para demonstran Irak mengamuk dan mencoba membakar kantor Konsulat Iran di Karbala. Amuk massa ini dipicu oleh pembunuhan aktivis anti-pemerintah, di mana massa menuduh milisi pro-Teheran sebagai pelakunya.
Aktivis terkemuka anti-pemerintah Irak; Ihab al-Wazni, dibunuh pria bersenjata tak dikenal pada minggu pagi di luar rumahnya di kota Karbala.
Al-Wazni pernah selamat dari percobaan pembunuhan selama protes kekerasan anti-pemerintah pada 2019, tetapi riwayatnya berakhir dalam pembunuhan kemarin pagi.
Otoritas lokal telah berjanji untuk menemukan dan mengadili pembunuh al-Wazni. Namun, para aktivis telah menyalahkan kelompok milisi pro-Iran atas pembunuhan tersebut.
"Malu pada pemerintah yang korup karena tidak mampu melindungi aktivis damai dari milisi bersenjata yang didukung Iran," tulis aktivis yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Raya Barazanji, di Twitter hari Senin (10/5/2021).
Pada protes 2019, para pengunjuk di Irak menyerang kantor Konsulat Iran di Karbala. Pada hari Minggu, para demonstran kembali turun ke jalan beberapa jam setelah kematian al-Wazni.
Rekaman video menunjukkan kerumunan yang marah memblokir jalan dan menyalakan api. Satu gedung, yang dilaporkan merupakan kantor Konsulat Iran, terlihat dikelilingi oleh pengunjuk rasa dengan pintu masuk dan gerbangnya terbakar.
Laporan dari para aktivis mengeklaim bahwa pasukan keamanan di gedung tersebut menggunakan peluru tajam untuk mengusir pengunjuk rasa, dan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan tak terhindarkan.
Suara tembakan terdengar jelas dalam rekaman video, tetapi masih belum diketahui apakah ada yang terluka atau pun terbunuh.
Protes serupa juga terjadi di kota Nasiriyah, Najaf, Wasit, dan tempat lain.
Aktivis terkemuka anti-pemerintah Irak; Ihab al-Wazni, dibunuh pria bersenjata tak dikenal pada minggu pagi di luar rumahnya di kota Karbala.
Al-Wazni pernah selamat dari percobaan pembunuhan selama protes kekerasan anti-pemerintah pada 2019, tetapi riwayatnya berakhir dalam pembunuhan kemarin pagi.
Otoritas lokal telah berjanji untuk menemukan dan mengadili pembunuh al-Wazni. Namun, para aktivis telah menyalahkan kelompok milisi pro-Iran atas pembunuhan tersebut.
"Malu pada pemerintah yang korup karena tidak mampu melindungi aktivis damai dari milisi bersenjata yang didukung Iran," tulis aktivis yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Raya Barazanji, di Twitter hari Senin (10/5/2021).
Pada protes 2019, para pengunjuk di Irak menyerang kantor Konsulat Iran di Karbala. Pada hari Minggu, para demonstran kembali turun ke jalan beberapa jam setelah kematian al-Wazni.
Rekaman video menunjukkan kerumunan yang marah memblokir jalan dan menyalakan api. Satu gedung, yang dilaporkan merupakan kantor Konsulat Iran, terlihat dikelilingi oleh pengunjuk rasa dengan pintu masuk dan gerbangnya terbakar.
Laporan dari para aktivis mengeklaim bahwa pasukan keamanan di gedung tersebut menggunakan peluru tajam untuk mengusir pengunjuk rasa, dan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan tak terhindarkan.
Suara tembakan terdengar jelas dalam rekaman video, tetapi masih belum diketahui apakah ada yang terluka atau pun terbunuh.
Protes serupa juga terjadi di kota Nasiriyah, Najaf, Wasit, dan tempat lain.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda