Remaja Serang TK di Brasil dengan Parang, Tiga Anak Tewas
Rabu, 05 Mei 2021 - 13:42 WIB
BRASILIA - Sedikitnya lima orang tewas setelah seorang remaja berusia 18 tahun menyerang sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK) di Brasil selatan dengan menggunakan parang.
Para korban termasuk tiga anak yang semuanya dilaporkan berusia di bawah dua tahun dan dua anggota staf.
"Penyerang kemudian mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri dan berada dalam kondisi kritis di rumah sakit," bunyi pernyataan polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/5/2021).
Tidak jelas apa yang menjadi motif di balik serangan di kota kecil Saudades, di negara bagian Santa Catarina itu.
Menurut petugas kepolisian, puluhan anak berada di dalam gedung pada saat kejadian dan staf berusaha menyembunyikan mereka. Anak keempat dikatakan menderita luka ringan.
Polisi militer mengatakan mereka menerima beberapa telepon pada pukul 10:35 waktu setempat dari tetangga yang melaporkan bahwa seorang pria bersenjatakan parang memasuki kamar bayi dan menyerang staf serta anak-anak.
Polisi mengatakan pria - yang belum disebutkan namanya - pertama kali menyerang seorang guru yang berada di pintu masuk kamar bayi. Dia dilaporkan mengikutinya ke salah satu kamar, di mana dia juga menyerang anak-anak.
Sekolah TK ini terletak di pusat kota Saudades, sebuah kota berpenduduk sekitar 9.000 jiwa, dan menurut media Brasil Globo, tempat itu juga merawat anak-anak di bawah usia 3 tahun.
"Saya mendengar teriakan (dan) teriakan minta tolong," ujar seorang karyawan yang berada di dekat kamar bayi pada saat serangan itu terjadi, Aline Biazebetti, kepada kantor berita AFP.
"Saya keluar dan melihat rekan-rekan saya meminta bantuan: 'Tolong, panggil polisi, seorang pria bersenjata masuk dan membunuh anak-anak,'" imbuhnya.
Pada konferensi pers Selasa malam, seorang petugas polisi menggambarkan senjata penyerang sebagai "bergaya samurai" dan menunjukkannya kepada wartawan.
Pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung di negara bagian Santa Catarina.
Meskipun pernah ada serangan mematikan di sekolah-sekolah sebelumnya di Brasil, serangan tersebut terutama menargetkan siswa yang lebih tua. Pada tahun 2011, 12 anak tewas dan 22 lainnya luka berat ketika seorang mantan murid berusia 23 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah di Rio. Usia korban berkisar antara 12 dan 14 tahun.
Pada Maret 2019, dua pria muda bersenjata membunuh lima siswa, seorang administrator sekolah dan seorang guru di sekolah Raul Brasil dekat São Paulo.
Lihat Juga: Wakil Presiden Filipina Sudah Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Marcos Jr Jika Dirinya Dibunuh
Para korban termasuk tiga anak yang semuanya dilaporkan berusia di bawah dua tahun dan dua anggota staf.
"Penyerang kemudian mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri dan berada dalam kondisi kritis di rumah sakit," bunyi pernyataan polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/5/2021).
Tidak jelas apa yang menjadi motif di balik serangan di kota kecil Saudades, di negara bagian Santa Catarina itu.
Menurut petugas kepolisian, puluhan anak berada di dalam gedung pada saat kejadian dan staf berusaha menyembunyikan mereka. Anak keempat dikatakan menderita luka ringan.
Polisi militer mengatakan mereka menerima beberapa telepon pada pukul 10:35 waktu setempat dari tetangga yang melaporkan bahwa seorang pria bersenjatakan parang memasuki kamar bayi dan menyerang staf serta anak-anak.
Polisi mengatakan pria - yang belum disebutkan namanya - pertama kali menyerang seorang guru yang berada di pintu masuk kamar bayi. Dia dilaporkan mengikutinya ke salah satu kamar, di mana dia juga menyerang anak-anak.
Sekolah TK ini terletak di pusat kota Saudades, sebuah kota berpenduduk sekitar 9.000 jiwa, dan menurut media Brasil Globo, tempat itu juga merawat anak-anak di bawah usia 3 tahun.
"Saya mendengar teriakan (dan) teriakan minta tolong," ujar seorang karyawan yang berada di dekat kamar bayi pada saat serangan itu terjadi, Aline Biazebetti, kepada kantor berita AFP.
"Saya keluar dan melihat rekan-rekan saya meminta bantuan: 'Tolong, panggil polisi, seorang pria bersenjata masuk dan membunuh anak-anak,'" imbuhnya.
Pada konferensi pers Selasa malam, seorang petugas polisi menggambarkan senjata penyerang sebagai "bergaya samurai" dan menunjukkannya kepada wartawan.
Pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung di negara bagian Santa Catarina.
Meskipun pernah ada serangan mematikan di sekolah-sekolah sebelumnya di Brasil, serangan tersebut terutama menargetkan siswa yang lebih tua. Pada tahun 2011, 12 anak tewas dan 22 lainnya luka berat ketika seorang mantan murid berusia 23 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah di Rio. Usia korban berkisar antara 12 dan 14 tahun.
Pada Maret 2019, dua pria muda bersenjata membunuh lima siswa, seorang administrator sekolah dan seorang guru di sekolah Raul Brasil dekat São Paulo.
Lihat Juga: Wakil Presiden Filipina Sudah Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Marcos Jr Jika Dirinya Dibunuh
(ian)
tulis komentar anda