Ingin Buat Sejarah, Pembelot Korea Utara 'Nyaleg' di Inggris
Rabu, 05 Mei 2021 - 09:00 WIB
Setelah beberapa bulan memulihkan diri, dia melakukan penyeberangan berbahaya ke China untuk kedua kalinya.
Dia bertemu kembali dengan anaknya, dan bergabung dengan sekelompok warga Korut yang berusaha mencapai negara tetangganya, Mongolia.
Upaya itu gagal, tetapi Park dibantu oleh seorang pria dalam kelompok itu. Pasangan tersebut kini sudah menikah.
Pasangan itu pindah ke Beijing, di mana seorang pendeta Korea-Amerika menghubungkan mereka dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka diberikan suaka di Inggris.
"Di Inggris, kami adalah kebangsaan yang sama sekali berbeda, budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, tetapi mereka menerima kami," katanya.
"Saya ingin membayar kembali hadiah ini di Inggris," tambahnya. "Jadi itulah mengapa saya mencalonkan diri dalam pemilihan ini," ungkapnya.
Di jalur kampanye di Bury, di mana dia adalah kandidat untuk partai Konservatif Perdana Menteri Boris Johnson, Park mengatakan pemilih jarang berusaha untuk berbicara tentang negara kelahirannya, dan menunjukkan sedikit minat dalam ketegangan diplomatik global atas senjata nuklir Korut.
Sebaliknya, mereka ingin tahu apa yang dia rencanakan untuk meningkatkan layanan pembuangan sampah.
“Orang-orang mengobrol dengan kami tentang masalah pengumpulan sampah, jalanan kotor, dan juga keselamatan jalan raya. Semuanya,” katanya. "Dan saya menuliskannya, dalam catatan saya," sambungnya.
Dia bertemu kembali dengan anaknya, dan bergabung dengan sekelompok warga Korut yang berusaha mencapai negara tetangganya, Mongolia.
Upaya itu gagal, tetapi Park dibantu oleh seorang pria dalam kelompok itu. Pasangan tersebut kini sudah menikah.
Pasangan itu pindah ke Beijing, di mana seorang pendeta Korea-Amerika menghubungkan mereka dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka diberikan suaka di Inggris.
"Di Inggris, kami adalah kebangsaan yang sama sekali berbeda, budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, tetapi mereka menerima kami," katanya.
"Saya ingin membayar kembali hadiah ini di Inggris," tambahnya. "Jadi itulah mengapa saya mencalonkan diri dalam pemilihan ini," ungkapnya.
Di jalur kampanye di Bury, di mana dia adalah kandidat untuk partai Konservatif Perdana Menteri Boris Johnson, Park mengatakan pemilih jarang berusaha untuk berbicara tentang negara kelahirannya, dan menunjukkan sedikit minat dalam ketegangan diplomatik global atas senjata nuklir Korut.
Sebaliknya, mereka ingin tahu apa yang dia rencanakan untuk meningkatkan layanan pembuangan sampah.
“Orang-orang mengobrol dengan kami tentang masalah pengumpulan sampah, jalanan kotor, dan juga keselamatan jalan raya. Semuanya,” katanya. "Dan saya menuliskannya, dalam catatan saya," sambungnya.
tulis komentar anda