Dua Tahun Hiatus, Pesawat Raksasa Stratolaunch Lakukan Uji Terbang ke-2
Sabtu, 01 Mei 2021 - 02:31 WIB
MOJAVE - Pesawat terbang raksasa Stratolaunch melakukan uji terbang untuk kedua kalinya pada Kamis lalu. Pesawat jet ini terbang ke langit di atas gurun Mojave, California Selatan.
Pesawatterbang dengan dua badan dan enam mesin Boeing 747 dengan lebar sayap terpanjang di dunia lepas landas dari Mojave Air dan Space Port dua tahun setelah penerbangan perdananya, menyusul perubahan kepemilikan dan tujuan.
“Kami mengudara,” cuit perusahaan Stratolaunch sekitar pukul 07:30 pagi seperti dikutip dari AP, Sabtu (1/5/2021).
Pesawat raksasa itu dilaporkan mendarat dengan aman di atas 28 rodanya setelah melakukan penerbangan sekitar tiga jam. Pihak Stratolaunch menyebut uji terbang itu sukses.
Dinamakan Roc, pesawat berbadan ganda ini memiliki lebar sayap 117 meter. Pesawat ini awalnya dikembangkan oleh salah satu pendiri Microsoft Paul G. Allen, yang meninggal hanya beberapa bulan sebelum pesawat itu terbang untuk pertama kalinya pada April 2019 lalu.
Allen bermaksud menggunakannya sebagai pesawat pengangkut untuk peluncuran luar angkasa, membawa roket bermuatan satelit di bawah bagian tengah sayap dan melepaskannya di ketinggian.
Pemilik baru awalnya berencana untuk menggunakannya sebagai pesawat pengangkut untuk peluncuran kendaraan penelitian penerbangan hipersonik yang dapat digunakan kembali.
Penerbangan hipersonik digambarkan sebagai penerbangan dengan kecepatan setidaknya Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.
Pesawatterbang dengan dua badan dan enam mesin Boeing 747 dengan lebar sayap terpanjang di dunia lepas landas dari Mojave Air dan Space Port dua tahun setelah penerbangan perdananya, menyusul perubahan kepemilikan dan tujuan.
Baca Juga
“Kami mengudara,” cuit perusahaan Stratolaunch sekitar pukul 07:30 pagi seperti dikutip dari AP, Sabtu (1/5/2021).
Pesawat raksasa itu dilaporkan mendarat dengan aman di atas 28 rodanya setelah melakukan penerbangan sekitar tiga jam. Pihak Stratolaunch menyebut uji terbang itu sukses.
Dinamakan Roc, pesawat berbadan ganda ini memiliki lebar sayap 117 meter. Pesawat ini awalnya dikembangkan oleh salah satu pendiri Microsoft Paul G. Allen, yang meninggal hanya beberapa bulan sebelum pesawat itu terbang untuk pertama kalinya pada April 2019 lalu.
Allen bermaksud menggunakannya sebagai pesawat pengangkut untuk peluncuran luar angkasa, membawa roket bermuatan satelit di bawah bagian tengah sayap dan melepaskannya di ketinggian.
Baca Juga
Pemilik baru awalnya berencana untuk menggunakannya sebagai pesawat pengangkut untuk peluncuran kendaraan penelitian penerbangan hipersonik yang dapat digunakan kembali.
Penerbangan hipersonik digambarkan sebagai penerbangan dengan kecepatan setidaknya Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.
(ian)
tulis komentar anda