Rusia Masukan Jaringan Alexei Navalny ke Daftar Teroris
Jum'at, 30 April 2021 - 23:33 WIB
MOSKOW - Rusia telah memasukkan jaringan politik kritikus Kremlin , Alexei Navalny yang dipenjara, ke database organisasi teroris dan ekstremisnya pada Jumat (30/4/2021).
Jaringan kantor regional Navalny telah dibubarkan pada Kamis kemarin untuk mengantisipasi langkah tersebut.
Navalny mendirikan jaringan kantor di puluhan wilayah di seluruh Rusia, saat berkampanye untuk mencalonkan diri melawan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pemilihan presiden 2018.
Meskipun akhirnya dia dilarang mengoperasionalkannya, kantor tersebut tetap ada. Yayasan Anti Korupsi (FBK) Navalny terus mengusut kasus korupsi yang dilakukan pejabat daerah yang didukung oleh kantor-kantor tersebut.
Jaksa Rusia sebelumnya meminta yayasan Navalny diklasifikasikan sebagai organisasi ekstremis, bersama dengan kelompok-kelompok seperti ISIS dan Saksi Yehuwa.
Keputusan untuk menempatkan kantor itu di database terorisme adalah langkah terbaru pemerintah Rusia, menargetkan Navalny serta pendukung dan sekutunya seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Navalny saat ini menjalani hukuman penjara karena melanggar persyaratan pembebasan bersyaratnya terkait hukuman yang ditangguhkan sebelumnya atas tuduhan penggelapan pada 2014. Dia mengklaim tuduhan terhadapnya bermotif politik.
Otoritas Rusia sebelumnya pada hari Jumat menangkap Ivan Pavlov, seorang pengacara yang membela FBK Navalny dalam persidangan ekstremisme.
Pengacara tersebut dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Jumat dalam kasus mantan jurnalis Ivan Safronov.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Jaringan kantor regional Navalny telah dibubarkan pada Kamis kemarin untuk mengantisipasi langkah tersebut.
Navalny mendirikan jaringan kantor di puluhan wilayah di seluruh Rusia, saat berkampanye untuk mencalonkan diri melawan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pemilihan presiden 2018.
Meskipun akhirnya dia dilarang mengoperasionalkannya, kantor tersebut tetap ada. Yayasan Anti Korupsi (FBK) Navalny terus mengusut kasus korupsi yang dilakukan pejabat daerah yang didukung oleh kantor-kantor tersebut.
Jaksa Rusia sebelumnya meminta yayasan Navalny diklasifikasikan sebagai organisasi ekstremis, bersama dengan kelompok-kelompok seperti ISIS dan Saksi Yehuwa.
Keputusan untuk menempatkan kantor itu di database terorisme adalah langkah terbaru pemerintah Rusia, menargetkan Navalny serta pendukung dan sekutunya seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Navalny saat ini menjalani hukuman penjara karena melanggar persyaratan pembebasan bersyaratnya terkait hukuman yang ditangguhkan sebelumnya atas tuduhan penggelapan pada 2014. Dia mengklaim tuduhan terhadapnya bermotif politik.
Otoritas Rusia sebelumnya pada hari Jumat menangkap Ivan Pavlov, seorang pengacara yang membela FBK Navalny dalam persidangan ekstremisme.
Pengacara tersebut dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Jumat dalam kasus mantan jurnalis Ivan Safronov.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(ian)
tulis komentar anda