Tragedi KRI Nanggala-402: 'Hatiku Hancur, Benar-benar Hancur....'
Rabu, 28 April 2021 - 00:00 WIB
JAKARTA - Hingga Minggu sore, Winny Widayanti masih berusaha menghubungi suaminya, Kolonel Harry Setiawan, 45, salah satu dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 Angkatan Laut Indonesia.
Dia mengambil foto teman-teman suaminya yang datang ke rumah mereka dan mengirimkannya kepadanya dan terus mengirimkan kabar terbaru tentang anak-anak mereka, meskipun pesan tersebut tidak pernah dibalas.
"Hatiku hancur. Benar-benar hancur. Bagian tersulit adalah menjelaskannya kepada anak bungsu saya. Saya tidak bisa menahan air mata saya," katanya kepada Al Jazeera.
Pada Minggu malam, militer Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah menemukan kapal selam yang tenggelam di kedalaman 838 meter (2.755 kaki), pecah menjadi tiga bagian. Berbicara dalam konferensi pers, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengumumkan bahwa 53 awak kapal telah gugur.
Keluarga awak KRI Nanggala-402 awalnya terus mengulurkan harapan, meski proyeksi pasokan oksigen habis pada hari Sabtu. Mereka awalnya juga berdoa untuk keselamatan 53 awak kapal.
Kapal selam itu hilang kontak pada hari Rabu dini hari setelah minta izin menyelam untuk latihan tembak torpedo di perairan Bali utara.
Tetapi ketika berita bahwa 53 awak kapal telah gugur menyebar, anggota keluarga memberi penghormatan. Kapal itu dibangun pada tahun 1977 dan mulai digunakan untuk Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981.
Ayah yang Hebat
Dia mengambil foto teman-teman suaminya yang datang ke rumah mereka dan mengirimkannya kepadanya dan terus mengirimkan kabar terbaru tentang anak-anak mereka, meskipun pesan tersebut tidak pernah dibalas.
"Hatiku hancur. Benar-benar hancur. Bagian tersulit adalah menjelaskannya kepada anak bungsu saya. Saya tidak bisa menahan air mata saya," katanya kepada Al Jazeera.
Pada Minggu malam, militer Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah menemukan kapal selam yang tenggelam di kedalaman 838 meter (2.755 kaki), pecah menjadi tiga bagian. Berbicara dalam konferensi pers, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengumumkan bahwa 53 awak kapal telah gugur.
Keluarga awak KRI Nanggala-402 awalnya terus mengulurkan harapan, meski proyeksi pasokan oksigen habis pada hari Sabtu. Mereka awalnya juga berdoa untuk keselamatan 53 awak kapal.
Kapal selam itu hilang kontak pada hari Rabu dini hari setelah minta izin menyelam untuk latihan tembak torpedo di perairan Bali utara.
Tetapi ketika berita bahwa 53 awak kapal telah gugur menyebar, anggota keluarga memberi penghormatan. Kapal itu dibangun pada tahun 1977 dan mulai digunakan untuk Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981.
Ayah yang Hebat
Lihat Juga :
tulis komentar anda