Biden Jadikan Inggris dan Belgia Tujuan Perjalanan Luar Negeri Pertama
Sabtu, 24 April 2021 - 03:03 WIB
WASHINGTON - Perjalanan luar negeri pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah ke Inggris dan Belgia .
Rencana itu diumumkan Gedung Putih pada Jumat (23/4).
“Biden dijadwalkan terbang ke Eropa pada Juni dengan tujuan menyoroti komitmennya untuk memulihkan aliansi kita, menghidupkan kembali hubungan Transatlantik, dan bekerja sama erat dengan sekutu kita," papar pernyataan Gedung Putih.
Biden akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Inggris, pada 11-13 Juni.
“Dia juga akan bertemu dengan sesama pemimpin G7, termasuk PM Inggris Boris Johnson,” ungkap pernyataan Gedung Putih.
Setelah Inggris, presiden AS akan terbang ke Belgia saat dia akan berpartisipasi dalam KTT NATO pada 14 Juni.
"Para pemimpin NATO akan membahas bagaimana mengarahkan Aliansi untuk ancaman di masa depan dan memastikan pembagian beban yang efektif," ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
“Juga akan ada KTT AS-UE, yang akan menggarisbawahi komitmen kami untuk kemitraan Transatlantik yang kuat berdasarkan kepentingan dan nilai bersama," papar Psaki.
Rencana itu diumumkan Gedung Putih pada Jumat (23/4).
“Biden dijadwalkan terbang ke Eropa pada Juni dengan tujuan menyoroti komitmennya untuk memulihkan aliansi kita, menghidupkan kembali hubungan Transatlantik, dan bekerja sama erat dengan sekutu kita," papar pernyataan Gedung Putih.
Biden akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Inggris, pada 11-13 Juni.
“Dia juga akan bertemu dengan sesama pemimpin G7, termasuk PM Inggris Boris Johnson,” ungkap pernyataan Gedung Putih.
Setelah Inggris, presiden AS akan terbang ke Belgia saat dia akan berpartisipasi dalam KTT NATO pada 14 Juni.
"Para pemimpin NATO akan membahas bagaimana mengarahkan Aliansi untuk ancaman di masa depan dan memastikan pembagian beban yang efektif," ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
“Juga akan ada KTT AS-UE, yang akan menggarisbawahi komitmen kami untuk kemitraan Transatlantik yang kuat berdasarkan kepentingan dan nilai bersama," papar Psaki.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda