Pentagon Ikut Sedih, Kirim Aset Udara Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) ikut sedih dengan nasib kapal selam KRI Nanggala-402 Indonesia yang hilang kontak di perairan Bali. Amerika mengirim aset udara untuk membantu mencari kapal selam tersebut.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mengirimkan aset udara untuk membantu Indonesia mencari KRI Nanggala-402.
“Kami sangat sedih dengan berita kapal selam Indonesia hilang, dan pikiran kami bersama para pelaut Indonesia dan keluarganya,” kata Kirby, Kamis.
"Atas undangan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset udara untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang," ujarnya.
Pencarian kapal selam yang hilang kontak di perairan Bali tersebut memasuki hari ketiga pada Jumat (23/4/2021). Kapal selam Type 209 buatan Jerman itu hilang kontak sejak Rabu dengan membawa 53 awak.
Sebelumnya, tumpahan minyak telah ditemukan di dekat tempat kapal selam itu diperkirakan tenggelam, yang menunjukkan kemungkinan ada kerusakan pada tangki bahan bakar.
“Ada waktu sampai Sabtu sekitar pukul 03.00 pagi. Semoga kita bisa menemukannya sebelum itu," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mengirimkan aset udara untuk membantu Indonesia mencari KRI Nanggala-402.
Baca Juga
“Kami sangat sedih dengan berita kapal selam Indonesia hilang, dan pikiran kami bersama para pelaut Indonesia dan keluarganya,” kata Kirby, Kamis.
"Atas undangan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset udara untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang," ujarnya.
Pencarian kapal selam yang hilang kontak di perairan Bali tersebut memasuki hari ketiga pada Jumat (23/4/2021). Kapal selam Type 209 buatan Jerman itu hilang kontak sejak Rabu dengan membawa 53 awak.
Sebelumnya, tumpahan minyak telah ditemukan di dekat tempat kapal selam itu diperkirakan tenggelam, yang menunjukkan kemungkinan ada kerusakan pada tangki bahan bakar.
“Ada waktu sampai Sabtu sekitar pukul 03.00 pagi. Semoga kita bisa menemukannya sebelum itu," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan.
(min)