Rekam Pembunuhan George Floyd, Remaja Ini Direkomendasikan Raih Hadiah Pulitzer
Kamis, 22 April 2021 - 04:32 WIB
WASHINGTON - Darnella Frazier, remaja yang merekam video pembunuhan George Floyd , harus memenangkan Hadiah Pulitzer untuk foto jurnalistiknya. Hal itu diungkapkan Senator Amerika Serikat (AS) Tim Kaine.
"Dia adalah contoh luar biasa tentang bagaimana orang biasa dapat menjadi kuat dalam mendokumentasikan ketidakadilan dan menciptakan momentum untuk akuntabilitas," kata Kaine dalam pesan Twitter yang merekomendasikan penghargaan bergengsi untuk seorang non-jurnalis seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (22/4/2021).
Pulitzer untuk spot foto berita terkadang diberikan kepada mereka yang berada di luar profesi jurnalis ketika gambar-gambarnya diterbitkan atau didistribusikan melalui media.
George Floyd meninggal saat ditangkap polisi di Minneapolis Mei lalu setelah mantan perwira Derek Chauvin menjepit punggung dan lehernya dengan lututnya selama lebih dari delapan menit. Jika bukan karena inisiatif dari Darnella Frazier yang merekam kejadian tersebut, mungkin Derek Chauvin masih menjadi polisi Minneapolis.
Video berdurasi 9 menit itu adalah rekaman terlama dan paling jelas dari momen-momen terakhir Floyd. Frazier, yang saat itu masih berusia 17 tahun, terus merekam meskipun merasakan penderitaan menyaksikan nyawa Floyd berlalu begitu saja.
Video tersebut lantas menimbulkan gelombang protes terhadap kebrutalan polisi di seluruh Amerika Serikat. Tak hanya itu, dampak video Frazier jauh melampaui kasus Chauvin. Seperti dikutip dari CNN, video tersebut juga menyebabkan pemecatan tiga petugas lainnya di tempat kejadian, larangan chokeholds polisi dan penyelidikan federal. Ini juga memicu gerakan keadilan rasial global.
"Dia adalah contoh luar biasa tentang bagaimana orang biasa dapat menjadi kuat dalam mendokumentasikan ketidakadilan dan menciptakan momentum untuk akuntabilitas," kata Kaine dalam pesan Twitter yang merekomendasikan penghargaan bergengsi untuk seorang non-jurnalis seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (22/4/2021).
Pulitzer untuk spot foto berita terkadang diberikan kepada mereka yang berada di luar profesi jurnalis ketika gambar-gambarnya diterbitkan atau didistribusikan melalui media.
George Floyd meninggal saat ditangkap polisi di Minneapolis Mei lalu setelah mantan perwira Derek Chauvin menjepit punggung dan lehernya dengan lututnya selama lebih dari delapan menit. Jika bukan karena inisiatif dari Darnella Frazier yang merekam kejadian tersebut, mungkin Derek Chauvin masih menjadi polisi Minneapolis.
Video berdurasi 9 menit itu adalah rekaman terlama dan paling jelas dari momen-momen terakhir Floyd. Frazier, yang saat itu masih berusia 17 tahun, terus merekam meskipun merasakan penderitaan menyaksikan nyawa Floyd berlalu begitu saja.
Video tersebut lantas menimbulkan gelombang protes terhadap kebrutalan polisi di seluruh Amerika Serikat. Tak hanya itu, dampak video Frazier jauh melampaui kasus Chauvin. Seperti dikutip dari CNN, video tersebut juga menyebabkan pemecatan tiga petugas lainnya di tempat kejadian, larangan chokeholds polisi dan penyelidikan federal. Ini juga memicu gerakan keadilan rasial global.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda