Kremlin Tengah Pertimbangkan Ajakan Pertemuan Biden-Putin
Rabu, 14 April 2021 - 17:51 WIB
MOSKOW - Kremlin mengatakan akan mempertimbangkan proposal Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin .
Dalam panggilan telepon pada hari Selasa, Biden mengusulkan agar kedua pemimpin mengadakan pertemuan puncak dalam waktu dekat pada saat ketegangan yang meningkat antara dua mantan rival Perang Dingin itu.
“Masih terlalu dini untuk membicarakan pertemuan ini secara spesifik. Ini adalah proposal baru dan akan dipelajari," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (14/4/2021).
Dia menambahkan bahwa masih belum ada agenda yang ditetapkan untuk pertemuan tersebut, tetapi mengatakan bahwa tanpa diragukan lagi hubungan bilateral penting di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Ketegangan antara Moskow dan Washington telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Rusia membangun pasukannya di perbatasan dengan Ukraina, di mana pasukan pemerintah telah memerangi separatis pro-Rusia sejak aneksasi Crimea pada 2014.
"Kami menganggap kekhawatiran siapa pun - termasuk Amerika Serikat - mengenai pergerakan angkatan bersenjata kami di wilayah Rusia tidak berdasar," tegas Peskov.
Kremlin telah berulang kali membantah keterlibatannya dalam konflik yang telah lama membara dan menolak klaim bahwa mereka mendukung kekuatan separatis.
Hubungan AS dan Rusia sudah tegang setelah Washington menuntut pembebasan kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny dan memberikan sanksi pada Moskow atas peracunannya pada Agustus tahun lalu.
Peskov, bagaimanapun, mengatakan bahwa Navalny tidak dibahas dalam seruan pertemuan Putin-Biden.
Sebelumnya pernyataan Kremlin mengatakan bahwa kedua pemimpin membahas Ukraina serta program nuklir Iran, pembicaraan perdamaian Afghanistan dan perubahan iklim.
Dalam panggilan telepon pada hari Selasa, Biden mengusulkan agar kedua pemimpin mengadakan pertemuan puncak dalam waktu dekat pada saat ketegangan yang meningkat antara dua mantan rival Perang Dingin itu.
“Masih terlalu dini untuk membicarakan pertemuan ini secara spesifik. Ini adalah proposal baru dan akan dipelajari," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (14/4/2021).
Dia menambahkan bahwa masih belum ada agenda yang ditetapkan untuk pertemuan tersebut, tetapi mengatakan bahwa tanpa diragukan lagi hubungan bilateral penting di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Ketegangan antara Moskow dan Washington telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Rusia membangun pasukannya di perbatasan dengan Ukraina, di mana pasukan pemerintah telah memerangi separatis pro-Rusia sejak aneksasi Crimea pada 2014.
"Kami menganggap kekhawatiran siapa pun - termasuk Amerika Serikat - mengenai pergerakan angkatan bersenjata kami di wilayah Rusia tidak berdasar," tegas Peskov.
Kremlin telah berulang kali membantah keterlibatannya dalam konflik yang telah lama membara dan menolak klaim bahwa mereka mendukung kekuatan separatis.
Hubungan AS dan Rusia sudah tegang setelah Washington menuntut pembebasan kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny dan memberikan sanksi pada Moskow atas peracunannya pada Agustus tahun lalu.
Peskov, bagaimanapun, mengatakan bahwa Navalny tidak dibahas dalam seruan pertemuan Putin-Biden.
Sebelumnya pernyataan Kremlin mengatakan bahwa kedua pemimpin membahas Ukraina serta program nuklir Iran, pembicaraan perdamaian Afghanistan dan perubahan iklim.
(ian)
tulis komentar anda