Produksi Uranium Hingga 60%, Iran Sebut Sebagai Balas Dendam ke Israel
Rabu, 14 April 2021 - 15:42 WIB
Keputusan ini juga membayangi upaya diplomatik di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang ditarik mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dari tiga tahun lalu.
Sebagai bagian dari kesepakatan nuklir, Iran berjanji untuk mempertahankan pengayaan menjadi 3,67 persen, meskipun telah meningkatkannya hingga 20 persen pada Januari.
Israel, yang tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan hari Minggu, menentang upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.
Tetapi radio publik Israel Kan mengutip sumber-sumber intelijen yang mengatakan bahwa agen mata-mata Israel, Mossad, telah melakukan serangan dunia maya terhadap situs tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada hari Senin berjanji untuk melakukan "balas dendam" atas serangan itu, menyalahkan pemerintah Israel karena berusaha menghentikan pembicaraan dengan kekuatan dunia di ibukota Austria.
Zarif, setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Rusia Sergey Lavrov, mengatakan P5 + 1, kekuatan dunia yang membantu mencapai kesepakatan nuklir, tidak akan mendapatkan pengaruh ekstra di Wina melalui "tindakan sabotase dan sanksi.
"Jika mereka mengira tangan kami dalam negosiasi telah melemah, sebenarnya tindakan pengecut ini akan memperkuat posisi kami dalam pembicaraan," katanya seperti dikutip oleh media pemerintah Iran.
tulis komentar anda