'Kecelakaan' Landa Fasilitas Nuklir Natanz Iran

Minggu, 11 April 2021 - 16:39 WIB
Pada hari Sabtu, Iran mengumumkan telah meluncurkan rantai 164 sentrifugal IR-6 di pabrik. Para pejabat juga mulai menguji sentrifugal IR-9, yang menurut mereka akan memperkaya uranium 50 kali lebih cepat daripada sentrifugal generasi pertama Iran, IR-1. Perjanjian nuklir 2015 membatasi Iran untuk hanya menggunakan IR-1 untuk pengayaan.



Sejak penarikan Presiden Donald Trump dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, Teheran telah meninggalkan semua batas cadangan uraniumnya. Sekarang memperkaya hingga 20% kemurnian, selangkah lagi teknis dari tingkat senjata tingkat 90%. Iran mempertahankan program nuklirnya untuk tujuan damai, tetapi kekhawatiran Teheran memiliki kemampuan membuat bom membuat kekuatan dunia mencapai kesepakatan dengan Republik Islam pada 2015.

Kesepakatan itu mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai gantinya Teheran membatasi programnya dan memungkinkan inspektur dari Badan Energi Atom Internasional untuk terus mencermati pekerjaannya.

Natanz mengalami ledakan misterius di pabrik perakitan sentrifus canggihnya pada Juli lalu yang kemudian digambarkan pihak berwenang sebagai sabotase. Iran sekarang sedang membangun kembali fasilitas itu jauh di dalam gunung terdekat.



Israel, musuh bebuyutan regional Iran, dicurigai melakukan serangan di sana, serta melancarkan serangan lainnya, karena kekuatan dunia sekarang bernegosiasi dengan Teheran di Wina mengenai kesepakatan nuklirnya.

Iran juga menyalahkan Israel atas pembunuhan seorang ilmuwan yang memulai program nuklir militer negara itu beberapa dekade sebelumnya. Israel belum mengklaim serangan apa pun, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berulang kali menggambarkan Iran sebagai ancaman utama yang dihadapi negaranya dalam beberapa pekan terakhir.



Pejabat Israel tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More