Rouhani Tuduh Israel Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran untuk Picu Perang

Selasa, 15 Desember 2020 - 06:41 WIB
loading...
Rouhani Tuduh Israel...
Kondisi lokasi pembunuhan ilmuwan nuklir Iran; Mohsen Fakhrizadeh, di Teheran pada Jumat (27/11/2020). Foto/WANA via REUTERS
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh Israel yang membunuh ilmuwan nuklir Teheran, Mohsen Fakhrizadeh , dalam penyergapan siang hari. Menurutnya, pembunuhan itu bertujuan untuk menyeret kawasan setempat ke dalam perang ketika Donald Trump masih menjadi presiden Amerika Serikat (AS).

Komentar tersebut dibuat selama konferensi pers di Teheran kemarin, di mana Rouhani menyoroti bahwa prioritas utama Iran adalah memastikan keamanan dan stabilitas kawasan. (Baca: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit )

"Mengobarkan ketidakstabilan dan perang di hari-hari terakhir pemerintahan Trump adalah tujuan utama rezim Zionis dalam pembunuhan ini," kata Rouhani, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (15/12/2020).

Para pemimpin Iran telah berjanji untuk membalas dendam atas pembunuhan Fakhrizadeh, tetapi mereka akan menunggu waktu dan tempat yang tepat, agar tidak mengguncang kawasan itu selama masa transisi presiden AS.

Fakhrizadeh dibunuh pada 27 November ketika konvoinya diserang di sebuah area yang berjarak 175 kilometer dari Teheran. Iran dengan cepat menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan menangkap orang-orang yang dituduh terlibat.

Fakrizadeh pernah bekerja sebagai kepala Organisasi Riset dan Inovasi Pertahanan Iran dan dipandang sebagai tokoh kunci dalam program nuklir negara itu. Israel sejauh ini belum merilis komentar resmi atas insiden tersebut. (Baca juga: Media Israel: Ada Rekaman Fakhrizadeh Bicara Tentang Membangun 5 Hulu Ledak Nuklir Iran )

Selama konferensi pers, Rouhani membahas masalah Amerika yang membatalkan kesepakatan nuklir Iran dan menyatakan kesediaan untuk bekerja dengan pemerintahan Joe Biden setelah dia mengambil alih kekuasaan dari Trump untuk memperluas hubungan dengan negara-negara Barat.

Presiden Iran mengatakan negaranya tidak akan menerima prasyarat apa pun dan bahwa kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tidak terbuka untuk negosiasi ulang. Dia memberi tahu AS bahwa satu-satunya pilihan adalah Amerika bergabung kembali dengan proposal awal.

Jika AS menerima persyaratan itu dan mencabut sanksi yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump, pemimpin Iran itu menegaskan bahwa bangsanya akan mematuhi aturan asli yang diterapkan dalam JCPOA.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Keinginan Ukraina untuk...
Keinginan Ukraina untuk Memiliki Senjata Nuklir Ditolak AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved