Turki Beri Tahu Rusia Kapal Perang AS Akan Sambangi Laut Hitam
Sabtu, 10 April 2021 - 15:12 WIB
ANKARA - Turki telah memberi tahu negara-negara anggota Konvensi Montreux bahwa kapal perang Amerika Serikat (AS) akan transit dari Laut Mediterania ke Laut Hitam. Demikian pernyataan Kedutaan Rusia di Turki kepada kantor berita Rusia, TASS.
"Sesuai dengan Konvensi Montreux, Turki telah mengirimkan pemberitahuan kepada para pesertanya bahwa kapal perang akan melakukan transit dari Mediterania ke Laut Hitam dan kembali lagi," kata Kedutaan Rusia seperti dikutip dari TASS, Sabtu (10/4/2021).
Konvensi Montreux 1936 juga berlaku untuk Rusia sebagai negara yang berpartisipasi memulihkan kedaulatan Turki atas selat Bosporus dan Dardanelles. Konvensi tersebut diadopsi pada konferensi di selat Laut Hitam yang diadakan di Montreux, Swiss pada tanggal 22 Juni - 21 Juli 1936.
Menurut konvensi itu, AS harus memberitahu Turki14 hari sebelumnya tentang rencana perjalanan kapal melalui Dardanella dan Bosphorus.
Sebelumnya sebuah sumber di Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa dua kapal perang AS akan memasuki Laut Hitam melalui Selat Bosporus pada 14 dan 15 April dan tinggal di sana hingga 4-5 Mei.
Sedangkan CNN melaporkan, mengutip seorang pejabat pertahanan AS, bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perangnya ke Laut Hitam dalam beberapa minggu mendatang untuk menunjukkan dukungan untuk Ukraina.
Seperti yang dikatakan pejabat pertahanan itu, Angkatan Laut AS secara rutin beroperasi di Laut Hitam tetapi penempatan kapal perang sekarang akan mengirimkan "pesan khusus" ke Moskow. Pejabat pertahanan itu menambahkan bahwa AS melakukan ini di tengah meningkatnya kehadiran militer Rusia di perbatasan timur Ukraina.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS tidak mengonfirmasi kepada TASS informasi bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perangnya ke Laut Hitam dalam beberapa minggu mendatang untuk menunjukkan dukungan kepada Ukraina.
Negara-negara Barat telah berulang kali menyatakan keprihatinannya akhir-akhir ini atas meningkatnya kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan bahwa pergerakan pasukan Rusia di seluruh wilayah Rusia seharusnya tidak membuat negara lain khawatir karena Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain, termasuk Ukraina. Dia menekankan bahwa perkembangan di Donbass adalah konflik internal Ukraina, di mana pasukan Rusia tidak pernah ambil bagian.
Situasi di Donbass memburuk pada akhir Februari, dengan baku tembak yang melibatkan penggunaan mortir dan peluncur granat terjadi setiap hari. Pihak-pihak yang bertikai saling menyalahkan memperburuk situasi. Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi video dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada 30 Maret. Secara khusus, ia menyatakan keprihatinan bahwa Kiev telah membuat situasi di Donbass tidak stabil.
"Sesuai dengan Konvensi Montreux, Turki telah mengirimkan pemberitahuan kepada para pesertanya bahwa kapal perang akan melakukan transit dari Mediterania ke Laut Hitam dan kembali lagi," kata Kedutaan Rusia seperti dikutip dari TASS, Sabtu (10/4/2021).
Konvensi Montreux 1936 juga berlaku untuk Rusia sebagai negara yang berpartisipasi memulihkan kedaulatan Turki atas selat Bosporus dan Dardanelles. Konvensi tersebut diadopsi pada konferensi di selat Laut Hitam yang diadakan di Montreux, Swiss pada tanggal 22 Juni - 21 Juli 1936.
Menurut konvensi itu, AS harus memberitahu Turki14 hari sebelumnya tentang rencana perjalanan kapal melalui Dardanella dan Bosphorus.
Sebelumnya sebuah sumber di Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa dua kapal perang AS akan memasuki Laut Hitam melalui Selat Bosporus pada 14 dan 15 April dan tinggal di sana hingga 4-5 Mei.
Sedangkan CNN melaporkan, mengutip seorang pejabat pertahanan AS, bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perangnya ke Laut Hitam dalam beberapa minggu mendatang untuk menunjukkan dukungan untuk Ukraina.
Seperti yang dikatakan pejabat pertahanan itu, Angkatan Laut AS secara rutin beroperasi di Laut Hitam tetapi penempatan kapal perang sekarang akan mengirimkan "pesan khusus" ke Moskow. Pejabat pertahanan itu menambahkan bahwa AS melakukan ini di tengah meningkatnya kehadiran militer Rusia di perbatasan timur Ukraina.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS tidak mengonfirmasi kepada TASS informasi bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perangnya ke Laut Hitam dalam beberapa minggu mendatang untuk menunjukkan dukungan kepada Ukraina.
Negara-negara Barat telah berulang kali menyatakan keprihatinannya akhir-akhir ini atas meningkatnya kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan bahwa pergerakan pasukan Rusia di seluruh wilayah Rusia seharusnya tidak membuat negara lain khawatir karena Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain, termasuk Ukraina. Dia menekankan bahwa perkembangan di Donbass adalah konflik internal Ukraina, di mana pasukan Rusia tidak pernah ambil bagian.
Situasi di Donbass memburuk pada akhir Februari, dengan baku tembak yang melibatkan penggunaan mortir dan peluncur granat terjadi setiap hari. Pihak-pihak yang bertikai saling menyalahkan memperburuk situasi. Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi video dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada 30 Maret. Secara khusus, ia menyatakan keprihatinan bahwa Kiev telah membuat situasi di Donbass tidak stabil.
(ian)
tulis komentar anda