Prosesi Penguburan Mahasiswa Myanmar Ditembaki Pasukan Junta

Senin, 29 Maret 2021 - 11:43 WIB
Sebelumnya, pada parade akbar pasukan dan kendaraan militer di Naypyitaw selama akhir pekan untuk merayakan Hari Angkatan Bersenjata, pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing membela kudeta dan berjanji akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilu baru.

Ia juga mengeluarkan ancaman terhadap gerakan antikudeta. "Tindakan terorisme yang dapat membahayakan ketentraman dan keamanan negara tidak dapat diterima," katanya.

Pada Sabtu malam, Jenderal Min Aung Hlaing dan istrinya menjamu orang-orang terkemuka termasuk Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin pada jamuan makan malam mewah di luar ruangan di Naypyitaw.

Surat kabar yang dikelola pemerintah melaporkan ada pertunjukan musik dan pertunjukan drone yang menampilkan representasi penghormatan Min Aung Hlaing.



Video di media sosial menunjukkan tentara menari di jalan untuk menandai acara tersebut.

Hari Angkatan Bersenjata memperingati dimulainya perlawanan lokal terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, dan biasanya menampilkan parade yang dihadiri oleh perwira dan diplomat militer asing.

Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu mengecam pertumpahan darah yang dilakukan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar sebagai tindakan yang benar-benar keterlaluan. Kecaman disampaikan setelah pasukan keamanan membunuh lebih dari 100 orang termasuk sedikitnya tujuh anak pada hari Sabtu.

"Ini mengerikan," kata Biden kepada wartawan dalam sambutan singkat yang dia berikan di negara bagian asalnya, Delaware.

"Ini benar-benar keterlaluan dan berdasarkan laporan yang saya dapatkan, sangat banyak orang telah terbunuh, sama sekali tidak perlu."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More