Inggris Desak NATO Bersatu untuk Lawan Rusia
Rabu, 24 Maret 2021 - 17:52 WIB
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris , Dominic Raab akan mendesak NATO untuk menghadapi ancaman yang diklaim yang ditimbulkan oleh Rusia dan memastikan Kremlin membayar konsekuensi dari "aktivitas bermusuhannya". Dia juga menegaskan kembali "dukungan tak tergoyahkan" di Inggris untuk aliansi militer transatlantik itu.
"Inggris, sebagai kekuatan pertahanan dan diplomatik terkemuka, sepenuhnya mendukung NATO sebagai pencegah militer yang kuat terhadap ancaman dari Rusia, tetapi juga sebagai benteng politik yang kuat, bersatu, melawan kegiatan de-stabilisasi Moskow," kata Raab, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (24/3/2021).
Dia menuduh Kremlin menyebarkan teknologi baru dan mengganggu, dan mendukung serangan siber yang menargetkan data sensitif, sambil juga mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan dan menyebarkan disinformasi tentang virus Corona.
"Ini adalah kesempatan penting bagi sekutu NATO untuk berkumpul bersama dan membahas nilai aturan berdasarkan aliansi kami di dunia, di mana demokrasi berada di bawah ancaman dari kekuatan otoriter dan aktor non-negara yang menggunakan ancaman dunia maya dan teknologi baru yang berbahaya untuk menyabotase ketertiban," ujarnya.
Raab juga akan menyuarakan dukungan negaranya untuk kebijakan Pintu Terbuka aliansi militer, yang menawarkan rute ke keanggotaan NATO untuk negara-negara yang dikenal antagonis dengan Rusia, termasuk Ukraina dan Georgia.
Pernyataan Raab menyusul publikasi tinjauan terintegrasi kebijakan luar negeri Inggris, pertahanan dan keamanan pasca-Brexit, di mana pemerintah Konservatif menyebut Rusia sebagai ancaman paling akut bagi keamanan Inggris.
"Inggris, sebagai kekuatan pertahanan dan diplomatik terkemuka, sepenuhnya mendukung NATO sebagai pencegah militer yang kuat terhadap ancaman dari Rusia, tetapi juga sebagai benteng politik yang kuat, bersatu, melawan kegiatan de-stabilisasi Moskow," kata Raab, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (24/3/2021).
Dia menuduh Kremlin menyebarkan teknologi baru dan mengganggu, dan mendukung serangan siber yang menargetkan data sensitif, sambil juga mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan dan menyebarkan disinformasi tentang virus Corona.
"Ini adalah kesempatan penting bagi sekutu NATO untuk berkumpul bersama dan membahas nilai aturan berdasarkan aliansi kami di dunia, di mana demokrasi berada di bawah ancaman dari kekuatan otoriter dan aktor non-negara yang menggunakan ancaman dunia maya dan teknologi baru yang berbahaya untuk menyabotase ketertiban," ujarnya.
Raab juga akan menyuarakan dukungan negaranya untuk kebijakan Pintu Terbuka aliansi militer, yang menawarkan rute ke keanggotaan NATO untuk negara-negara yang dikenal antagonis dengan Rusia, termasuk Ukraina dan Georgia.
Pernyataan Raab menyusul publikasi tinjauan terintegrasi kebijakan luar negeri Inggris, pertahanan dan keamanan pasca-Brexit, di mana pemerintah Konservatif menyebut Rusia sebagai ancaman paling akut bagi keamanan Inggris.
(esn)
tulis komentar anda