Pasukan Myanmar Tembak Mati Delapan Demonstran, Jokowi Serukan Dialog

Jum'at, 19 Maret 2021 - 16:11 WIB
Demonstran berlindung di barikade saat bentrok dengan aparat di Jembatan Bayint Naung, Mayangone, Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. Foto/REUTERS
YANGON - Pasukan keamanan Myanmar menembak mati delapan demonstran penentang kudeta 1 Februari pada Jumat (19/3).

Pemerintah Indonesia berusaha mengakhiri kekerasan dan mendesak agar demokrasi dipulihkan di Myanmar. Seruan ini tidak biasa dilakukan oleh negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Anggota parlemen yang terguling menyelidiki apakah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dapat menyelidiki kejahatan terhadap kemanusiaan sejak kudeta.





Bersamaan dengan itu, pihak berwenang menangkap dua wartawan lagi, termasuk seorang reporter BBC.



Militer dan polisi telah menggunakan taktik kekerasan yang semakin meningkat untuk menekan demonstrasi para pendukung pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Namun tindakan itu tidak menghentikan protes, dengan kerumunan muncul lagi di beberapa kota.

Lihat infografis: Militer China Terkuat di Dunia Ungguli AS, Versi Military Direct

“Pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di pusat kota Aungban dan kemudian melepaskan tembakan dalam konfrontasi saat aparat mencoba membersihkan barikade pengunjuk rasa,” ungkap laporan media dan saksi mata.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More