Universitas Amerika Didesak Cabut Beasiswa Menantu Presiden Jokowi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah univeritas di Amerika Serikat (AS) telah didesak untuk mencabut beasiswa yang diberikan kepada menantu Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Erina Gundono.
School of Social Policy and Practice University of Pennsylvania, yang dikenal sebagai Penn SP2, diketahui telah memberikan beasiswa kepada Erina, istri Kaesang Pengarep—putra bungsu Jokowi.
Desakan pencabutan beasiswa itu datang dari para warga negara Indonesia (WNI) melalui media sosial.
Erina telah mengumumkan bahwa dia menerima beasiswa untuk studi di Penn SP2 dalam sebuah unggahan di Instagram pada 28 Juli lalu.
Sejak saat itu, beberapa warga Indonesia telah menggunakan media sosial—termasuk X dan Instagram—untuk menyuarakan kekhawatiran tentang penerimaan beasiswa tersebut, dengan menuduh bahwa latar belakangnya yang istimewa (privileged) membuatnya menjadi penerima beasiswa yang kurang layak.
Erina dan pihak Penn SP2 belum berkomentar.
Para pengguna media sosial telah menandai Penn SP2 di komentar unggahan Gudono dan keterangan unggahan mereka sendiri yang kritis, yang menyerukan agar universitas tersebut mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Para kritikus juga diduga telah memulai kampanye email massal yang menuntut pencabutan beasiswa Erina.
"Saya tidak menyangka bahwa Allah SWT begitu baik memberikan rezeki untuk anak dan kuliah di waktu yang bersamaan dalam satu tahun pernikahan,” bunyi unggahan di akun Instagram Erina, @erinagudono.
School of Social Policy and Practice University of Pennsylvania, yang dikenal sebagai Penn SP2, diketahui telah memberikan beasiswa kepada Erina, istri Kaesang Pengarep—putra bungsu Jokowi.
Desakan pencabutan beasiswa itu datang dari para warga negara Indonesia (WNI) melalui media sosial.
Erina telah mengumumkan bahwa dia menerima beasiswa untuk studi di Penn SP2 dalam sebuah unggahan di Instagram pada 28 Juli lalu.
Sejak saat itu, beberapa warga Indonesia telah menggunakan media sosial—termasuk X dan Instagram—untuk menyuarakan kekhawatiran tentang penerimaan beasiswa tersebut, dengan menuduh bahwa latar belakangnya yang istimewa (privileged) membuatnya menjadi penerima beasiswa yang kurang layak.
Erina dan pihak Penn SP2 belum berkomentar.
Para pengguna media sosial telah menandai Penn SP2 di komentar unggahan Gudono dan keterangan unggahan mereka sendiri yang kritis, yang menyerukan agar universitas tersebut mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Para kritikus juga diduga telah memulai kampanye email massal yang menuntut pencabutan beasiswa Erina.
"Saya tidak menyangka bahwa Allah SWT begitu baik memberikan rezeki untuk anak dan kuliah di waktu yang bersamaan dalam satu tahun pernikahan,” bunyi unggahan di akun Instagram Erina, @erinagudono.