Serang Seorang Nenek Etnis China, Pria AS Berakhir di Rumah Sakit
Jum'at, 19 Maret 2021 - 00:22 WIB
Beberapa jam sebelumnya, polisi di negara bagian Georgia sedang mencari petunjuk tentang apa yang memicu penembakan fatal terhadap delapan orang, enam di antaranya wanita Asia, dalam serangkaian serangan di kawasan Atlanta.
Terdakwa pria bersenjata berusia 21 tahun, Robert Aaron Long, yang berkulit putih, mengaku kepada penyelidik bahwa kecanduan seks membuatnya melakukan aksi kekerasan di tiga spa - dua di antaranya di Atlanta dan satu di Distrik Cherokee sekitar 64 kilometer di utara gedung DPR negara bagian, kata petugas penegak hukum.
Tetapi pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa serangan itu dimotivasi, setidaknya sebagian, oleh sentimen anti-imigran atau anti-Asia, atau sebab lainnya.
Terlepas dari motif tersangka, pembunuhan tersebut menempatkan masalah kejahatan rasial anti-Asia di tengah wacana nasional.
Sebuah laporan oleh Center for the Study of Hate and Extremism bulan ini menunjukkan bahwa kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika di 16 kota besar AS naik 149 persen dari 2019 hingga 2020, periode ketika kejahatan rasial secara keseluruhan turun 7 persen.
Para pembela hak-hak sipil mengatakan kenaikan itu tampaknya terkait dengan orang Asia dan Amerika Asia yang disalahkan atas pandemi, yang berasal dari China. Mantan Presiden Donald Trump menyebut novel coronavirus sebagai "virus China", "wabah China", dan bahkan "kung flu".
Terdakwa pria bersenjata berusia 21 tahun, Robert Aaron Long, yang berkulit putih, mengaku kepada penyelidik bahwa kecanduan seks membuatnya melakukan aksi kekerasan di tiga spa - dua di antaranya di Atlanta dan satu di Distrik Cherokee sekitar 64 kilometer di utara gedung DPR negara bagian, kata petugas penegak hukum.
Tetapi pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa serangan itu dimotivasi, setidaknya sebagian, oleh sentimen anti-imigran atau anti-Asia, atau sebab lainnya.
Terlepas dari motif tersangka, pembunuhan tersebut menempatkan masalah kejahatan rasial anti-Asia di tengah wacana nasional.
Sebuah laporan oleh Center for the Study of Hate and Extremism bulan ini menunjukkan bahwa kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika di 16 kota besar AS naik 149 persen dari 2019 hingga 2020, periode ketika kejahatan rasial secara keseluruhan turun 7 persen.
Para pembela hak-hak sipil mengatakan kenaikan itu tampaknya terkait dengan orang Asia dan Amerika Asia yang disalahkan atas pandemi, yang berasal dari China. Mantan Presiden Donald Trump menyebut novel coronavirus sebagai "virus China", "wabah China", dan bahkan "kung flu".
(ian)
tulis komentar anda