Parasut Gagal Dibuka, Bintang Skydiving Ini Jatuh Tewas dari 20.000 Kaki
Selasa, 16 Maret 2021 - 09:50 WIB
“Saya telah terjun payung selama 38 tahun dan di sini di Jurien selama 10 tahun dan tidak pernah mengalami [insiden yang menyebabkan] kematian,” kataco-owner Skydive Jurien Bay, Pete Lonnon, seperti dikutip 7News, kemarin.
"Staf di sini sangat terguncang, kami menjaga satu sama lain dan konseling akan tersedia," ujarnya.
Setelah berita kematiannya, banyak penghormatan mengalir ke media sosial untuk Didenko, yang lahir di Rusia tetapi tinggal di Italia.
“Bukan kamu juga!” tulis sesama penerjun payung MG Franco sebagai penghormatan dalam bahasa Italia di Instagram. “Terbang tinggi, kami akan merindukan kegilaan luar biasa kamu. Langit biru!"
Didenko dilaporkan telah menggunakan peralatannya sendiri pada saat tragedi itu terjadi.
"Terlepas dari tingkat pengalaman yang terlibat, keselamatan adalah yang terpenting dan kami menangani insiden itu dengan sangat serius," kata kepala eksekutif Federasi Parasut Australia Richard McCooey.
"Staf di sini sangat terguncang, kami menjaga satu sama lain dan konseling akan tersedia," ujarnya.
Setelah berita kematiannya, banyak penghormatan mengalir ke media sosial untuk Didenko, yang lahir di Rusia tetapi tinggal di Italia.
“Bukan kamu juga!” tulis sesama penerjun payung MG Franco sebagai penghormatan dalam bahasa Italia di Instagram. “Terbang tinggi, kami akan merindukan kegilaan luar biasa kamu. Langit biru!"
Didenko dilaporkan telah menggunakan peralatannya sendiri pada saat tragedi itu terjadi.
"Terlepas dari tingkat pengalaman yang terlibat, keselamatan adalah yang terpenting dan kami menangani insiden itu dengan sangat serius," kata kepala eksekutif Federasi Parasut Australia Richard McCooey.
(min)
tulis komentar anda