Paus Fransiskus Bertemu Ayatollah Ali Sistani dalam Tonggak Sejarah Lintas Agama
Sabtu, 06 Maret 2021 - 15:59 WIB
Tidak ada pers yang diizinkan di dalam pertemuan tersebut karena Ayatollah Agung yang berusia 90 tahun itu sangat tertutup dan hampir tidak pernah terlihat di depan umum.
Setelah pertemuan 55 menit dengan Sistani, Paus menuju ke reruntuhan Ur kuno di Irak selatan, sebuah situs yang dihormati sebagai tempat kelahiran Abraham atau Nabi Ibrahim—Bapak dari umat Yahudi, Kristen dan Islam. Dia dijadwalkan memberikan pidato pada pertemuan antaragama.
Setelah terbang kembali ke Baghdad, dia diharapkan untuk menyampaikan misa di Katedral Kaldea Saint Joseph.
Kunjungan ini adalah salah satu hal menarik dari perjalanan empat hari Paus Fransiskus ke Irak yang dilanda perang, di mana Sistani telah memainkan peran kunci dalam meredakan ketegangan dalam beberapa dekade terakhir.
Butuh berbulan-bulan negosiasi yang cermat antara Najaf dan Vatikan untuk mengamankan pertemuan satu lawan satu ini.
"Kami merasa bangga atas apa yang diwakili oleh kunjungan ini dan kami berterima kasih kepada mereka yang memungkinkan," kata Mohamed Ali Bahr al-Ulum, seorang ulama senior di Najaf.
Paus Fransiskus, pendukung kuat upaya antaragama, telah bertemu dengan ulama Sunni di beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Bangladesh, Turki, Maroko, dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu, Sistani diikuti oleh sebagian besar dari 200 juta warga Syiah di dunia—minoritas di antara Muslim tetapi mayoritas di Irak—dan merupakan tokoh nasional bagi warga Irak.
"Ali Sistani adalah pemimpin agama dengan otoritas moral yang tinggi," kata Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, kepala Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan spesialis studi Islam.
tulis komentar anda