Dipecat karena Ganti Kelamin, Tentara Korea Selatan Bunuh Diri
Jum'at, 05 Maret 2021 - 13:22 WIB
Kematian Byun memicu curahan kesedihan dan seruan agar anggota parlemen Korea Selatan mengesahkan RUU antidiskriminasi.
Sebuah altar peringatan untuk Byun didirikan di rumah sakit setempat di mana teman dan aktivis memberikan penghormatan hari ini.
Karangan bunga krisan putih—simbol berkabung di Korea—mengelilingi potret Byun yang tersenyum, dengan pakaian sipil.
Penghormatan diberikan oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) dan politisi liberal termasuk wakil ketua parlemen Kim Sang-hee, yang merupakan anggota parlemen wanita dengan peringkat tertinggi di Korea Selatan.
Setelah memberikan penghormatan, Hong Jeung-sun, seorang aktivis hak LGBT berusia 64 tahun yang putranya mengaku gay, mengatakan kepada AFP: “Ini adalah bunuh diri ketiga oleh seorang anggota minoritas seksual selama sebulan terakhir saja.”
“Dan mungkin ada lebih banyak lagi yang binasa dalam bayang-bayang tanpa kita sadari. Sebagai orangtua, hati saya hancur,” ujarnya sambil berlinang air mata.
Byun akan dimakamkan besok.
Di Daum, portal web terbesar kedua di negara itu, seseorang menulis komentar: “Seluruh masyarakat Korea memikul tanggung jawab atas kematiannya.”
"Mereka yang menertawakannya dan membuat komentar daring yang jahat karena dia transgender, saya ingin Anda merenungkan apa yang Anda lakukan padanya."
Sebuah altar peringatan untuk Byun didirikan di rumah sakit setempat di mana teman dan aktivis memberikan penghormatan hari ini.
Karangan bunga krisan putih—simbol berkabung di Korea—mengelilingi potret Byun yang tersenyum, dengan pakaian sipil.
Penghormatan diberikan oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) dan politisi liberal termasuk wakil ketua parlemen Kim Sang-hee, yang merupakan anggota parlemen wanita dengan peringkat tertinggi di Korea Selatan.
Setelah memberikan penghormatan, Hong Jeung-sun, seorang aktivis hak LGBT berusia 64 tahun yang putranya mengaku gay, mengatakan kepada AFP: “Ini adalah bunuh diri ketiga oleh seorang anggota minoritas seksual selama sebulan terakhir saja.”
“Dan mungkin ada lebih banyak lagi yang binasa dalam bayang-bayang tanpa kita sadari. Sebagai orangtua, hati saya hancur,” ujarnya sambil berlinang air mata.
Byun akan dimakamkan besok.
Di Daum, portal web terbesar kedua di negara itu, seseorang menulis komentar: “Seluruh masyarakat Korea memikul tanggung jawab atas kematiannya.”
"Mereka yang menertawakannya dan membuat komentar daring yang jahat karena dia transgender, saya ingin Anda merenungkan apa yang Anda lakukan padanya."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda