Pantas Jadi Panutan, Ini Jejak 10 Filsuf Paling Berpengaruh di Abad ke-20

Sabtu, 27 Februari 2021 - 06:30 WIB
Noam Chomsky (lahir 7 Desember 1928) dikenal sebagai seorang filsuf politik, sekaligus aktivis sosial politik Amerika Serikat. Di bidang akademis ia seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massaachusetts (ITM). Salah satu reputasi Chomsky di bidang linguistik terpahat lewat teorinya tentang tata bahasa generatif. (Baca juga: Strategi tipu Muslihat yang Berhasil Memenangkan 8 Peperangan Besar)

Kepakarannya di bidang linguistik ini mengantarkannya merambah ke studi politik. Chomsky telah menulis lebih dari 30 buku politik, dengan beragam tema. Sejak 1965 hingga kini, dia menjelma menjadi salah satu tokoh intelektual yang paling kritis terhadap kebijakan luar negeri AS.

7. Judith Jarvis Thomson (AS)



Judith Jarvis Thomson (lahir 4 Oktober 1929) adalah filsuf moral Amerika Serikat (AS). Dia terpilih sebagai anggota American Philosophical Society pada 2019. Bidang utama penelitian Thomson adalah filsafat moral dan metafisika. Dalam filsafat moral dia telah memberikan kontribusi signifikan untuk meta-etika, etika normatif dan etika terapan. Buku karyanya bersama Gilbert Harman “Moral Relativism”, dan “Moral Objectivity” (1996) membela objektivitas moralitas melawan relativisme Harman.

8. Giovanni Gentile (Italia)



Giovanni Gentile (3 Mei 1875-15 April 1944) adalah filsuf neo-Hegel idealis dari Italia. Dia menggambarkan dirinya sebagai filsuf Fasisme. Karyanya yang terkenal adalah Ghostwrote A Doctrine of Fascism yang diterbitkan pada 1932 dan ditujukan untuk diktator Italia Benito Mussolini. Dia juga menemukan sistem filsafatnya dengan istilah Idealisme Aktual. Dalam filsafat dia dipengaruhi idealism Jerman dan beberapa filsuf terkemuka seperti Karl Marx, Hegel dan Fichte.

9. Ayn Rand (AS-Rusia)

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More