Prancis Sebut AS dan Eropa akan Bertemu Bahas Kesepakatan Nuklir Iran
Kamis, 18 Februari 2021 - 17:32 WIB
PARIS - Prancis menyatakan akan menjadi tuan rumah pembicaraan antara diplomat teratas kekuatan Eropa dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken yang berfokus pada Iran. Pertemuan ini datang ketika mereka mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.
Kekuatan Eropa ingin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan mantan presiden Donald Trump pada 2018, tetapi pemerintahan Joe Biden mengatakan dapat bergabung kembali jika Teheran kembali mematuhi kesepakatan.
"Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas dan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab di Paris, dengan Blinken bergabung melalui konferensi video," kata Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (18/2/2021).
Pengumuman itu muncul setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Teheran ingin melihat tindakan, bukan kata-kata dari peserta kesepakatan nuklir 2015.
“Kami telah mendengar banyak kata-kata manis dan janji yang dalam prakteknya telah dilanggar dan tindakan berlawanan telah diambil. Kata-kata dan janji tidak baik. Kali ini (kami ingin) hanya aksi dari pihak lain dan kami juga akan bertindak,” kata Khamenei.
Di bawah kesepakatan itu, sanksi dicabut dengan imbalan Iran menyetujui pembatasan program nuklirnya. Sejak Trump membatalkan kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi, Teheran secara bertahap melanggar persyaratan kesepakatan.
Kekuatan Eropa ingin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan mantan presiden Donald Trump pada 2018, tetapi pemerintahan Joe Biden mengatakan dapat bergabung kembali jika Teheran kembali mematuhi kesepakatan.
"Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas dan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab di Paris, dengan Blinken bergabung melalui konferensi video," kata Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (18/2/2021).
Pengumuman itu muncul setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Teheran ingin melihat tindakan, bukan kata-kata dari peserta kesepakatan nuklir 2015.
“Kami telah mendengar banyak kata-kata manis dan janji yang dalam prakteknya telah dilanggar dan tindakan berlawanan telah diambil. Kata-kata dan janji tidak baik. Kali ini (kami ingin) hanya aksi dari pihak lain dan kami juga akan bertindak,” kata Khamenei.
Di bawah kesepakatan itu, sanksi dicabut dengan imbalan Iran menyetujui pembatasan program nuklirnya. Sejak Trump membatalkan kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi, Teheran secara bertahap melanggar persyaratan kesepakatan.
(esn)
tulis komentar anda