Diputus Bebas, Trump: Gerakan MAGA Baru Saja Dimulai
Minggu, 14 Februari 2021 - 09:53 WIB
WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara setelah Senat memutus bebas dirinya dalam sidang pemakzulan keduanya. Trump mengatakan ia akan berusaha untuk menjadi kekuatan politik utama di masa-masa mendatang.
Trump mengecam pemakzulan dirinya sebagai bagian dari 'perburuan penyihir terbesar' dalam sejarah. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para pengacaranya dan para pendukung yang mendukungnya melalui upaya Partai Demokrat melarangnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Pria berusia 74 tahun itu mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024, tetapi ia mengatakan gerakan Make America Great Again (MAGA) atau Membuat Amerika Kembali Hebat baru saja dimulai.
"Dalam beberapa bulan mendatang, saya memiliki banyak hal untuk dibagikan dengan Anda, dan saya berharap dapat melanjutkan perjalanan luar biasa kami bersama untuk mencapai kebesaran Amerika bagi semua rakyat kami," kata Trump dalam sebuah pernyataan segera setelah pemungutan suara pemakzulan di Senat berakhir.
"Belum pernah ada yang seperti itu," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (14/2/2021).
Manajer pemakzulan DPR AS gagal mencapai dua pertiga mayoritas yang dibutuhkan untuk menghukum Trump atas dugaan hasutan terkait kerusuhan di gedung Capitol 6 Januari lalu. Senat memberikan suara 57-43 pada hari Sabtu untuk mendukung pemakzulan, kurang 10 suara yang dibutuhkan.
Partai Demokrat berhasil memenangkan dua suara Partai Republik lebih banyak daripada ketika Senat memberikan suara pada akhir Januari untuk melanjutkan persidangan atau tidak, menolak mosi Senator Rand Paul dari Partai Republik yang menuduh bahwa inkonstitusional untuk berusaha menghukum Trump setelah lengser dan telah menjadi warga negara.
Lima senator Partai Republik yang memilih untuk mengadakan persidangan juga memilih untuk menghukum Trump. Mereka bergabung dengan dua senator Partai Republik lainnya.
Ada laporan bahwa Trump mempertimbangkan untuk membentuk sebuah partai politik baru, tetapi spekulasi ini berhenti setelah mantan presiden itu bertemu dengan pemimpin minoritas DPR Kevin McCarthy dari Partai Republik pada akhir bulan lalu. Ia pun setuju untuk membantu partai tersebut mengambil kembali kendali Kongres dalam pemilu sela 2022.
Dengan cengkeraman Trump di Partai Republik tampaknya akan terus berlanjut, para pendukung anti-Trump dari partai itu telah berdiskusi untuk memisahkan diri. Sebelumnya sekitar 120 mantan pejabat pemerintahan Ronald Reagan, George H.W. Bush dan George W. Bush bertemu dari jarak jauh minggu lalu untuk membahas gagasan membentuk pihak ketiga.
Kerusuhan Capitol jelas mengikis dukungan Trump. Empat puluh persen dari Partai Republik dan independen yang condong ke Partai Republik dalam jajak pendapat Politico/Morning Consult yang dirilis satu minggu setelah bencana mengatakan mereka akan mendukung Trump jika dia ingin menominasikan dirinya sebagai presiden dari Partai Republik pada tahun 2024. Angka ini turun dari 53 persen pada November.
Meski begitu, Trump tetap menjadi pelopor, karena mantan Wakil Presiden Mike Pence mendapat dukungan terbesar kedua, dengan 18 persen.
Trump mengecam pemakzulan dirinya sebagai bagian dari 'perburuan penyihir terbesar' dalam sejarah. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para pengacaranya dan para pendukung yang mendukungnya melalui upaya Partai Demokrat melarangnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Pria berusia 74 tahun itu mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024, tetapi ia mengatakan gerakan Make America Great Again (MAGA) atau Membuat Amerika Kembali Hebat baru saja dimulai.
"Dalam beberapa bulan mendatang, saya memiliki banyak hal untuk dibagikan dengan Anda, dan saya berharap dapat melanjutkan perjalanan luar biasa kami bersama untuk mencapai kebesaran Amerika bagi semua rakyat kami," kata Trump dalam sebuah pernyataan segera setelah pemungutan suara pemakzulan di Senat berakhir.
"Belum pernah ada yang seperti itu," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (14/2/2021).
Manajer pemakzulan DPR AS gagal mencapai dua pertiga mayoritas yang dibutuhkan untuk menghukum Trump atas dugaan hasutan terkait kerusuhan di gedung Capitol 6 Januari lalu. Senat memberikan suara 57-43 pada hari Sabtu untuk mendukung pemakzulan, kurang 10 suara yang dibutuhkan.
Partai Demokrat berhasil memenangkan dua suara Partai Republik lebih banyak daripada ketika Senat memberikan suara pada akhir Januari untuk melanjutkan persidangan atau tidak, menolak mosi Senator Rand Paul dari Partai Republik yang menuduh bahwa inkonstitusional untuk berusaha menghukum Trump setelah lengser dan telah menjadi warga negara.
Lima senator Partai Republik yang memilih untuk mengadakan persidangan juga memilih untuk menghukum Trump. Mereka bergabung dengan dua senator Partai Republik lainnya.
Ada laporan bahwa Trump mempertimbangkan untuk membentuk sebuah partai politik baru, tetapi spekulasi ini berhenti setelah mantan presiden itu bertemu dengan pemimpin minoritas DPR Kevin McCarthy dari Partai Republik pada akhir bulan lalu. Ia pun setuju untuk membantu partai tersebut mengambil kembali kendali Kongres dalam pemilu sela 2022.
Dengan cengkeraman Trump di Partai Republik tampaknya akan terus berlanjut, para pendukung anti-Trump dari partai itu telah berdiskusi untuk memisahkan diri. Sebelumnya sekitar 120 mantan pejabat pemerintahan Ronald Reagan, George H.W. Bush dan George W. Bush bertemu dari jarak jauh minggu lalu untuk membahas gagasan membentuk pihak ketiga.
Kerusuhan Capitol jelas mengikis dukungan Trump. Empat puluh persen dari Partai Republik dan independen yang condong ke Partai Republik dalam jajak pendapat Politico/Morning Consult yang dirilis satu minggu setelah bencana mengatakan mereka akan mendukung Trump jika dia ingin menominasikan dirinya sebagai presiden dari Partai Republik pada tahun 2024. Angka ini turun dari 53 persen pada November.
Meski begitu, Trump tetap menjadi pelopor, karena mantan Wakil Presiden Mike Pence mendapat dukungan terbesar kedua, dengan 18 persen.
(ian)
tulis komentar anda