Partai Komunis China Mendoktrin Anak-anak Sekolah Membenci Tuhan
Sabtu, 13 Februari 2021 - 03:43 WIB
CBN News sebelumnya melaporkan bahwa PKC berusaha untuk menghilangkan komunitas kepercayaan karena dianggap sebagai ancaman bagi rezim Xi Jinping. Ada lebih banyak orang Kristen di China daripada anggota Partai Komunis, dan kenyataan ini tidak sesuai dengan partai. Jadi materi agama telah diklasifikasikan sebagai barang selundupan.
Presiden Xi Jinping telah memerintahkan bahwa semua agama harus "Sinicize" atau "China-isasi" untuk memastikan bahwa mereka setia kepada partai.
Sebuah kalender agama telah dihapus dari satu rumah tangga Kristen dan diganti dengan poster bertuliskan; "Bersyukurlah kepada Partai, patuhi dan ikuti Partai."
Beberapa serangan anti-Kristen lebih terbuka untuk umum. Misalnya, ratusan salib dipindahkan dari gedung gereja di satu provinsi selama empat bulan.
"Saat salib disingkirkan di seluruh negeri, mereka yang menolak untuk bekerja sama akan dituduh menentang Partai Komunis," kata seorang warga Kristen yang menolak diidentifikasi. "Kami ditekan untuk melepaskan keyakinan kami, tapi kami akan bertahan."
Kamera pengintai bahkan telah dipasang di dalam gereja. Ibadah hanya dapat dipimpin oleh pendeta yang disetujui pemerintah, dan keuangan gereja dikendalikan oleh pemerintah.
Pemerintah China maupun pihak PKC belum berkomentar atas laporan tersebut.
China berada di peringkat ke-17 pada "Open Doors '2021 World Watch List" dari negara-negara di mana orang Kristen paling menderita penganiayaan.
Presiden Xi Jinping telah memerintahkan bahwa semua agama harus "Sinicize" atau "China-isasi" untuk memastikan bahwa mereka setia kepada partai.
Sebuah kalender agama telah dihapus dari satu rumah tangga Kristen dan diganti dengan poster bertuliskan; "Bersyukurlah kepada Partai, patuhi dan ikuti Partai."
Beberapa serangan anti-Kristen lebih terbuka untuk umum. Misalnya, ratusan salib dipindahkan dari gedung gereja di satu provinsi selama empat bulan.
"Saat salib disingkirkan di seluruh negeri, mereka yang menolak untuk bekerja sama akan dituduh menentang Partai Komunis," kata seorang warga Kristen yang menolak diidentifikasi. "Kami ditekan untuk melepaskan keyakinan kami, tapi kami akan bertahan."
Kamera pengintai bahkan telah dipasang di dalam gereja. Ibadah hanya dapat dipimpin oleh pendeta yang disetujui pemerintah, dan keuangan gereja dikendalikan oleh pemerintah.
Pemerintah China maupun pihak PKC belum berkomentar atas laporan tersebut.
China berada di peringkat ke-17 pada "Open Doors '2021 World Watch List" dari negara-negara di mana orang Kristen paling menderita penganiayaan.
(min)
tulis komentar anda