Jong-un Ungkap Kebijakan Korut Terkait Korsel dan Luar Negeri
Rabu, 10 Februari 2021 - 10:44 WIB
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , memerintahkan jalan yang diambil oleh Partai Buruh yang berkuasa terhadap Korea Selatan (Korsel) dan urusan luar negeri. Demikian laporan kantor beritan pemerintah Korut, KCNA, Rabu (10/2/2021).
Kim Jong-un pada bulan lalu menyerukan senjata nuklir yang lebih canggih dan mengatakan Amerika Serikat (AS) adalah "musuh terbesar kami." Ia memberikan tantangan keras kepada Presiden AS Joe Biden hanya beberapa hari sebelum dia menjabat.
Terkait hal itu, diktator muda Korut itu membahas lebih lanjut rencana kebijakan lima tahun Pyongyang pada hari kedua rapat pleno pada hari Selasa kemarin.
“Sekretaris Jenderal dalam laporan itu menunjukkan tugas militan yang akan dilakukan oleh Tentara Rakyat dan industri amunisi tahun ini,” lapor KCNA.
“Dan arah tindakan di masa depan yang akan diambil oleh sektor yang bertanggung jawab atas urusan dengan Korea Selatan dan sektor yang bertanggung jawab atas urusan luar negeri, sebelum menggarisbawahi kebutuhan untuk melaksanakannya secara menyeluruh tanpa gagal,” sambung laporan itu yang dinukil Reuters.
KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pertemuan tersebut, tetapi mengatakan pertemuan tersebut akan berlanjut setidaknya hingga hari ketiga.
Sementara mengangkat masalah pembentukan kembali hubungan dengan Korsel seperti yang dipersyaratkan oleh situasi yang berlaku dan perubahan waktu, Kim telah mengkritik Seoul karena menawarkan kerja sama di bidang non-fundamental seperti bantuan COVID-19 dan pariwisata serta mengatakan Korsel harus berhenti membeli senjata dari dan melakukan latihan militer dengan Amerika Serikat.
Menteri luar negeri baru Korsel pada Selasa kemarin mengatakan bahwa ia yakin tentang koordinasi kebijakan Korut dengan AS meskipun ada tanda-tanda perbedaan sebelumnya.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan bulan lalu bahwa Biden harus mengadakan pembicaraan dengan Korut untuk membangun kemajuan yang dibuat mantan Presiden Donald Trump dengan Kim Jong-un.
Pertemuan pribadi Kim Jong-un yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Trump gagal mengarah pada terobosan dalam pembicaraan denuklirisasi atau pelonggaran sanksi.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Kim Jong-un pada bulan lalu menyerukan senjata nuklir yang lebih canggih dan mengatakan Amerika Serikat (AS) adalah "musuh terbesar kami." Ia memberikan tantangan keras kepada Presiden AS Joe Biden hanya beberapa hari sebelum dia menjabat.
Terkait hal itu, diktator muda Korut itu membahas lebih lanjut rencana kebijakan lima tahun Pyongyang pada hari kedua rapat pleno pada hari Selasa kemarin.
“Sekretaris Jenderal dalam laporan itu menunjukkan tugas militan yang akan dilakukan oleh Tentara Rakyat dan industri amunisi tahun ini,” lapor KCNA.
“Dan arah tindakan di masa depan yang akan diambil oleh sektor yang bertanggung jawab atas urusan dengan Korea Selatan dan sektor yang bertanggung jawab atas urusan luar negeri, sebelum menggarisbawahi kebutuhan untuk melaksanakannya secara menyeluruh tanpa gagal,” sambung laporan itu yang dinukil Reuters.
KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pertemuan tersebut, tetapi mengatakan pertemuan tersebut akan berlanjut setidaknya hingga hari ketiga.
Sementara mengangkat masalah pembentukan kembali hubungan dengan Korsel seperti yang dipersyaratkan oleh situasi yang berlaku dan perubahan waktu, Kim telah mengkritik Seoul karena menawarkan kerja sama di bidang non-fundamental seperti bantuan COVID-19 dan pariwisata serta mengatakan Korsel harus berhenti membeli senjata dari dan melakukan latihan militer dengan Amerika Serikat.
Menteri luar negeri baru Korsel pada Selasa kemarin mengatakan bahwa ia yakin tentang koordinasi kebijakan Korut dengan AS meskipun ada tanda-tanda perbedaan sebelumnya.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan bulan lalu bahwa Biden harus mengadakan pembicaraan dengan Korut untuk membangun kemajuan yang dibuat mantan Presiden Donald Trump dengan Kim Jong-un.
Pertemuan pribadi Kim Jong-un yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Trump gagal mengarah pada terobosan dalam pembicaraan denuklirisasi atau pelonggaran sanksi.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ber)
tulis komentar anda