Dua Armada Kapal Induk AS Latihan di LCS, China: AS Rusak Stabilitas
Rabu, 10 Februari 2021 - 02:02 WIB
Amerika Serikat menganggap pelayaran itu sebagai operasi kebebasan navigasi. Ini jadi misi pertama Angkatan Laut AS sejak Presiden Joe Biden mulai menjabat.
Bulan lalu, militer AS mengatakan penerbangan militer China di atas Laut China Selatan sesuai dengan pola perilaku yang tidak stabil dan agresif, tetapi tidak menimbulkan ancaman bagi armada penyerang kapal induk Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.
Amerika Serikat membantah klaim teritorial China yang luas di wilayah tersebut. AS menuduh Beijing memiliterisasi Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yang memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di wilayah yang kaya sumber daya tersebut.
"Kami berkomitmen memastikan penggunaan yang sah dari laut yang dinikmati semua negara berdasarkan hukum internasional," papar Laksamana Muda Jim Kirk, komandan Armada Serang Kapal Induk Nimitz.
China sangat geram dengan pelayaran AS berulang kali di dekat pulau-pulau yang diduduki dan dikuasai di Laut China Selatan.
China mengklaim memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dan menuduh Amerika Serikat sengaja memicu ketegangan.
China juga marah dengan kapal perang AS yang berlayar melalui Selat Taiwan, termasuk satu pekan lalu, juga operasi serupa pertama di era pemerintahan Presiden Biden.
Berbicara di Taipei, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan kapal dan pesawat AS yang melakukan operasi navigasi sangat meyakinkan.
“Ini menunjukkan sikap AS yang jelas terhadap tantangan status quo keamanan di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Tsai.
Bulan lalu, militer AS mengatakan penerbangan militer China di atas Laut China Selatan sesuai dengan pola perilaku yang tidak stabil dan agresif, tetapi tidak menimbulkan ancaman bagi armada penyerang kapal induk Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.
Amerika Serikat membantah klaim teritorial China yang luas di wilayah tersebut. AS menuduh Beijing memiliterisasi Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yang memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di wilayah yang kaya sumber daya tersebut.
"Kami berkomitmen memastikan penggunaan yang sah dari laut yang dinikmati semua negara berdasarkan hukum internasional," papar Laksamana Muda Jim Kirk, komandan Armada Serang Kapal Induk Nimitz.
China sangat geram dengan pelayaran AS berulang kali di dekat pulau-pulau yang diduduki dan dikuasai di Laut China Selatan.
China mengklaim memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dan menuduh Amerika Serikat sengaja memicu ketegangan.
China juga marah dengan kapal perang AS yang berlayar melalui Selat Taiwan, termasuk satu pekan lalu, juga operasi serupa pertama di era pemerintahan Presiden Biden.
Berbicara di Taipei, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan kapal dan pesawat AS yang melakukan operasi navigasi sangat meyakinkan.
“Ini menunjukkan sikap AS yang jelas terhadap tantangan status quo keamanan di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Tsai.
(sya)
tulis komentar anda