Ribuan Orang Protes Kudeta Myanmar di Tokyo, Tuntut Jepang Tegas

Rabu, 03 Februari 2021 - 15:02 WIB
Union of Myanmar Citizen Association, yang mengorganisir unjuk rasa itu, mengatakan Jepang seharusnya tidak mengakui rezim militer yang baru dibentuk Myanmar.

“Hampir 3.000 orang mengambil bagian dalam protes pada Rabu,” ungkap penyelenggara unjuk rasa.

Mathida, 50, yang bekerja di restoran di Tokyo, mengatakan dia bergabung dengan protes untuk mendorong pejabat Jepang berbuat lebih banyak dalam memulihkan demokrasi di Myanmar.

“Kami ingin pemimpin kami dan ibu kami Aung San Suu Kyi dibebaskan. Militer bukanlah pemerintah,” tegas dia. Dia menolak memberikan nama lengkapnya.

Ketika didesak pada konferensi pers apakah Jepang mendukung atau akan menekankan sikap yang telah diungkapkan Amerika Serikat, termasuk kemungkinan sanksi, juru bicara utama pemerintah Jepang menolak menjawab langsung.

Dia mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa Jepang akan tetap berhubungan dekat dengan negara lain dan memantau situasi di Myanmar.

Seorang pejabat tinggi pertahanan Jepang mengatakan Jepang perlu berhati-hati tentang pendekatannya terhadap Myanmar karena memutus hubungan berisiko mendorong negara itu lebih dekat ke China.

Sebaliknya, kudeta tersebut telah mengundang kecaman publik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Suu Kyi tetap ditahan meskipun ada seruan internasional agar dia segera dibebaskan.

Dalam protes publik terbesar terhadap kudeta sejauh ini, orang-orang di pusat komersial Yangon meneriakkan dan memukul panci logam pada Selasa malam sebagai isyarat tradisional untuk mengusir karma jahat atau buruk.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More