Bantu Normalisasi Arab-Israel, Menantu Trump Dinominasikan untuk Nobel Perdamaian

Selasa, 02 Februari 2021 - 04:09 WIB
Mantan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner dan wakilnya, Avi Berkowitz dinominasikan untuk mendapat Hadiah Nobel Perdamaian yang akan diberikan pada bulan Oktober mendatang. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner dan wakilnya, Avi Berkowitz dinominasikan untuk mendapat Hadiah Nobel Perdamaian yang akan diberikan pada bulan Oktober mendatang. Keduanya dinominasikan karena dinilai memiliki peran besar dalam normalisasi sejumlah negara Arab dengan Israel.

Kusher sukses membuat Israel meneken perjanjian normalisasi, yang dikenal dengan nama "Abraham Accords" dengan setidaknya empat negara Arab. Keempat negara Arab itu adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Kushner, yang merupakan menantu Trump, dan Berkowitz, yang merupakan utusan Timur Tengah AS di era Trump, dinominasikan oleh pengacara Amerika Serikat (AS), Alan Dershowitz. Dershowitz memenuhi syarat untuk mencalonkan seseorang dalam kapasitasnya sebagai profesor emeritus di Harvard Law School.

Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (2/2/2021), Kusher mengatakan dia merasa terhormat karena dinominasikan untuk Nobel Perdamaian. Baca juga: Israel Jalin Hubungan Diplomatik dengan Kosovo yang Mayoritas Muslim

Abraham Accords menandai normalisasi publik pertama dari hubungan antara negara Arab dan Israel sejak Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994, menandatangani perjanjian damai dengan Israel.



Namun, kesepakatan itu menuai kritik karena beberapa anggota parlemen mengeluh tentang kesepakatan Maroko. Karena, berdasarkan perjanjian itu, AS mengakui kedaulatan Maroko atas sengketa Sahara Barat.

PBB mengakui orang-orang Saharawi sebagai perwakilan sah wilayah tersebut, dan gerakan pembebasan nasional Sahrawi telah berjanji untuk melanjutkan upaya untuk mengakhiri kehadiran Maroko di Sahara Barat.
ReplyForward
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More