Senin Depan, Israel Jalin Hubungan Diplomatik dengan Kosovo yang Mayoritas Muslim

Sabtu, 30 Januari 2021 - 10:37 WIB
loading...
Senin Depan, Israel...
Menteri Luar Negeri Kosovo Meliza Haradinaj-Stublla. Foto/Kementerian Luar Negeri Kosovo
A A A
PRISTINA - Republik Kosovo , negara mayoritas Muslim, akan menjalin hubungan diplomatik secara resmi dengan Israel pada Senin depan (1/2/2021). Kementerian Luar Negeri di Pristina mengumumkan hal tersebut pada hari Jumat kemarin.

Kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik ini tercapai beberapa bulan setelah kedua negara yang dimediatori Amerika Serikat (AS) saling memberikan pengakuan satu sama lain.



Pada bulan September, mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada pertemuan puncak—yang awalnya diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan antara Kosovo dan mantan musuh perangnya Serbia—bahwa Kosovo dan Tel Aviv akan menjalin hubungan diplomatik.

"Pengakuan oleh Israel adalah salah satu pencapaian terbesar bagi Republik Kosovo," kata Menteri Luar Negeri Meliza Haradinaj-Stublla dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Sabtu (30/1/2021).

"Itu telah dimungkinkan berkat teman dan sekutu abadi kami, Amerika Serikat," katanya lagi.

Kosovo dan Serbia juga telah menandatangani kesepakatan yang dicap "bersejarah" tentang normalisasi ekonomi di Washington.

Tetapi bagian yang paling menarik dari pertemuan puncak yang dimediatori AS itu adalah pengumuman oleh Kosovo bahwa pihaknya dan Israel saling mengakui dan Serbia juga mengatakan akan mengikuti jejak Washington untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.

Namun sejauh ini, Serbia gagal memenuhi janjinya, dengan beberapa pejabat mengeklaim kesepakatan itu tidak mengikat.



Kosovo juga mengatakan siap untuk mendirikan misi Israel di Yerusalem, sebagai imbalan atas pengakuan Israel. Langkah Kosovo ini Sebagai upaya untuk lebih melegitimasi deklarasi kemerdekaan 2008 dari Serbia dan kenegaraannya.

Uni Eropa telah memimpin perundingan antara Kosovo dan Serbia selama hampir satu dekade, tanpa kemajuan berarti.

Pada tahun 2020, AS mengambil inisiatif dalam mengawasi pembicaraan dalam apa yang oleh banyak analis dilihat sebagai serangan diplomatik pra-pemilu Trump.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
100 Orang Suku Druze...
100 Orang Suku Druze Asal Suriah Kunjungi Israel, Ada Apa Gerangan?
Trump Berlakukan Alien...
Trump Berlakukan Alien Enemies Act, Siapa yang Jadi Target?
Trump Luncurkan Serangan...
Trump Luncurkan Serangan Besar-besaran terhadap Houthi
Tornado Dahsyat Sapu...
Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat, 33 Orang Tewas
Mantan PM Polandia:...
Mantan PM Polandia: NATO Tak Dapat Melawan AS dalam Masalah Ukraina
Katanya Gencatan Senjata,...
Katanya Gencatan Senjata, tapi Israel Bunuh Lebih dari 150 Orang di Gaza
NATO Buka Pintu Normalisasi...
NATO Buka Pintu Normalisasi Hubungan dengan Rusia
Rekomendasi
IU Blak-blakan Akui...
IU Blak-blakan Akui Syuting When Life Gives You Tangerines dalam Keadaan Mabuk
Tragis! 3 Pekerja Pabrik...
Tragis! 3 Pekerja Pabrik Kulit di Sumedang Sempat Saling Menolong hingga Meninggal di dalam Kubangan Limbah
Ridwan Kamil Ada di...
Ridwan Kamil Ada di Rumah saat KPK Menggeledah Kediamannya
Berita Terkini
Rusia Sebut Pemimpin...
Rusia Sebut Pemimpin Uni Eropa Adalah 'Anjing' yang Penyayang, Berikut 3 Penyebabnya
1 jam yang lalu
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
2 jam yang lalu
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
3 jam yang lalu
3 Alasan yang Diyakini...
3 Alasan yang Diyakini Presiden Zelensky kalau Ukraina Adalah Pemenang Perang
5 jam yang lalu
100 Orang Suku Druze...
100 Orang Suku Druze Asal Suriah Kunjungi Israel, Ada Apa Gerangan?
8 jam yang lalu
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
9 jam yang lalu
Infografis
Siap Hadapi Perang Baru...
Siap Hadapi Perang Baru dengan Israel, Iran Pamer Kota Rudal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved