Jalan Panjang 10 Tokoh Politik Dunia Demi Kebebasan Negaranya

Minggu, 31 Januari 2021 - 06:35 WIB


Pemimpin oposisi pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian

pada 1991 saat dia dalam tahanan rumah . Dia dibebaskan pada 1995, kemudian ditahan lagi untuk beberapa kali. Partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), memutuskan memboikot pemilu tahun 2010. Segera pemungutan suara berakhir, Suu Kyi dibebaskan.

Dicap sebagai 'teroris' oleh junta dan ditempatkan di tahanan rumah sejak 1990, Suu Kyi secara konsisten terus melawan otoritarianisme junta militer. Hingga usianya 60 tahun, semangatnya tidak berkurang hingga akhirnya saat ini dia menjadi salah satu elite yang berkuasa di Myanmar. (Baca juga: 10 Insiden Lucu Sekaligus Memalukan yang Mencoreng Muka Pemimpin Dunia)

4. Yasser Arafat (Palestina)



Arafat merupakan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan pemimpin gerakan Fatah. Arafat menghabiskan sebagian besar hidupnya menentang Israel. Arafat dan gerakannya beroperasi dari beberapa negara Arab. Diusir keluar dari Yordania dan terpaksa mengungsi ke Lebanon, Arafat dan Fatah merupakan target utama invasi militer Israel atas Yordania pada 1978 dan 1982.

Pada akhir 2004, setelah diisolasi secara efektif oleh tentara Israel di rumahnya Arafat jatuh sakit dan wafat pada 11 November 2004, dalam usia 75 tahun. Hingga hari ini, Arafat masih dikenang sebagai seorang tokoh kontroversial. Mayoritas rakyat Palestina melihatnya sebagai seorang pejuang kemerdekaan sementara banyak warga Israel mengenalnya sebagai seorang teroris

5. Vaclav Havel (Rep.Ceko)

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More