Jelang Demo Rusia, Adik dan Ajudan Navalny Jadi Tahanan Rumah
Sabtu, 30 Januari 2021 - 07:01 WIB
Koordinator kantor Navalny Moscow, Oleg Stepanov, dan Anastasia Vasilyeva, kepala serikat pekerja medis yang mengkritik pemerintah, juga menjadi tahanan rumah selama dua bulan.
Oleg Navalny telah menjalani hukuman 3,5 tahun penjara karena dakwaan penggelapan yang menurut kritikus Kremlin bermotif politik. Dia dibebaskan pada 2018.
Tekanan pada keluarga dan rekan Navalny meningkat setelah puluhan ribu orang Rusia berkumpul akhir pekan lalu untuk mendukung kritikus paling vokal terhadap Presiden Vladimir Putin tersebut.
Lebih dari 4.000 pengunjuk rasa ditahan akhir pekan lalu dan pihak berwenang meluncurkan sejumlah penyelidikan kriminal. Beberapa rekan Navalny, termasuk Sobol, ditahan menyusul penggerebekan polisi di apartemen dan kantor mereka.
Komite Investigasi kemarin mengumumkan bahwa Leonid Volkov, kepala jaringan regional Navalny yang berbasis di Ibu Kota Lithuania; Vilnius, dicari dengan tuduhan menyerukan anak di bawah umur untuk bergabung dengan demonstrasi yang tidak sah.
Seorang juru bicara kepolisian Moskow menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang pembatasan pergerakan yang direncanakan hari ini ketika dihubungi oleh AFP.
Moskow melonggarkan pembatasan terkait pencegahan virus corona minggu ini tetapi para pejabat menahan diri untuk tidak mencabut larangan pertemuan massal.
Peringatan 'Kerusuhan Massal'
Jaksa dan polisi telah berulang kali memperingatkan orang Rusia agar tidak berpartisipasi dalam acara "tidak sah". Kemarin, Kejaksaan Agung mengatakan bahwa para demonstran dapat menghadapi tuduhan kerusuhan massal jika protes berubah menjadi kekerasan.
Oleg Navalny telah menjalani hukuman 3,5 tahun penjara karena dakwaan penggelapan yang menurut kritikus Kremlin bermotif politik. Dia dibebaskan pada 2018.
Tekanan pada keluarga dan rekan Navalny meningkat setelah puluhan ribu orang Rusia berkumpul akhir pekan lalu untuk mendukung kritikus paling vokal terhadap Presiden Vladimir Putin tersebut.
Lebih dari 4.000 pengunjuk rasa ditahan akhir pekan lalu dan pihak berwenang meluncurkan sejumlah penyelidikan kriminal. Beberapa rekan Navalny, termasuk Sobol, ditahan menyusul penggerebekan polisi di apartemen dan kantor mereka.
Komite Investigasi kemarin mengumumkan bahwa Leonid Volkov, kepala jaringan regional Navalny yang berbasis di Ibu Kota Lithuania; Vilnius, dicari dengan tuduhan menyerukan anak di bawah umur untuk bergabung dengan demonstrasi yang tidak sah.
Seorang juru bicara kepolisian Moskow menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang pembatasan pergerakan yang direncanakan hari ini ketika dihubungi oleh AFP.
Moskow melonggarkan pembatasan terkait pencegahan virus corona minggu ini tetapi para pejabat menahan diri untuk tidak mencabut larangan pertemuan massal.
Peringatan 'Kerusuhan Massal'
Jaksa dan polisi telah berulang kali memperingatkan orang Rusia agar tidak berpartisipasi dalam acara "tidak sah". Kemarin, Kejaksaan Agung mengatakan bahwa para demonstran dapat menghadapi tuduhan kerusuhan massal jika protes berubah menjadi kekerasan.
tulis komentar anda