Tim WHO Keluar dari Hotel Karantina Wuhan, Mulai Selidiki Asal COVID-19
Jum'at, 29 Januari 2021 - 02:02 WIB
Tim yang terdiri atas para ahli independen itu akan tinggal selama dua pekan lagi di China, yang telah menggunakan langkah-langkah ketat, termasuk secara drastis membatasi kedatangan internasional, untuk mengekang penyebaran virus corona.
China telah memerangi serangkaian wabah lokal selama sebulan terakhir.
"Selama 14 hari kedua, tim akan dapat keluar dengan pengawasan medis yang ketat, pengujian berkelanjutan dan tindakan pembatasan," ujar Hans Kluge, direktur regional Eropa WHO, dalam konferensi pers dari Kopenhagen pada Kamis.
Dia mengatakan dua pekan pertama itu produktif. “Anggota tim telah disiapkan oleh rekan-rekan di China di berbagai bidang, setiap hari, banyak waktu, berjam-jam presentasi dan pertukaran data,” papar dia.
Setelah meninggalkan hotel karantina setelah jam 3 sore, tanpa berbicara dengan wartawan, anggota tim naik bus ke hotel tepi danau, di mana sebagian bangunan dan pekarangan ditutup.
Beberapa anggota tim menggambarkan hari kerja yang panjang selama karantina mereka, dan lega karena bisa meninggalkan kamar mereka.
“Agak sedih mengucapkan selamat tinggal pada 'gym' saya & 'kantor' saya tempat saya bersembunyi selama 2 pekan terakhir !!,” tweet anggota tim WHO Peter Daszak di Twitter, bersama dengan foto peralatan olahraga dan meja di ruang hotel.
Koper anggota tim, dimasukkan dalam bus oleh para pekerja dengan pakaian pelindung, termasuk matras yoga dan sesuatu yang tampak seperti kotak gitar.
WHO berusaha mengatur ekspektasi pada penyelidikan itu. "Tidak ada jaminan jawaban," ujar kepala darurat WHO Mike Ryan bulan ini.
“Ini adalah tugas yang sulit untuk sepenuhnya menetapkan asal-usulnya dan terkadang perlu dua atau tiga atau empat kali upaya untuk dapat melakukannya dalam pengaturan yang berbeda,” ungkap dia.
China telah memerangi serangkaian wabah lokal selama sebulan terakhir.
"Selama 14 hari kedua, tim akan dapat keluar dengan pengawasan medis yang ketat, pengujian berkelanjutan dan tindakan pembatasan," ujar Hans Kluge, direktur regional Eropa WHO, dalam konferensi pers dari Kopenhagen pada Kamis.
Dia mengatakan dua pekan pertama itu produktif. “Anggota tim telah disiapkan oleh rekan-rekan di China di berbagai bidang, setiap hari, banyak waktu, berjam-jam presentasi dan pertukaran data,” papar dia.
Setelah meninggalkan hotel karantina setelah jam 3 sore, tanpa berbicara dengan wartawan, anggota tim naik bus ke hotel tepi danau, di mana sebagian bangunan dan pekarangan ditutup.
Beberapa anggota tim menggambarkan hari kerja yang panjang selama karantina mereka, dan lega karena bisa meninggalkan kamar mereka.
“Agak sedih mengucapkan selamat tinggal pada 'gym' saya & 'kantor' saya tempat saya bersembunyi selama 2 pekan terakhir !!,” tweet anggota tim WHO Peter Daszak di Twitter, bersama dengan foto peralatan olahraga dan meja di ruang hotel.
Koper anggota tim, dimasukkan dalam bus oleh para pekerja dengan pakaian pelindung, termasuk matras yoga dan sesuatu yang tampak seperti kotak gitar.
WHO berusaha mengatur ekspektasi pada penyelidikan itu. "Tidak ada jaminan jawaban," ujar kepala darurat WHO Mike Ryan bulan ini.
“Ini adalah tugas yang sulit untuk sepenuhnya menetapkan asal-usulnya dan terkadang perlu dua atau tiga atau empat kali upaya untuk dapat melakukannya dalam pengaturan yang berbeda,” ungkap dia.
tulis komentar anda