AS Tuntut Penyelidikan Internasional soal Asal-usul COVID-19 di China
Kamis, 28 Januari 2021 - 09:32 WIB
Beberapa hari sebelum Trump meninggalkan jabatannya bulan ini, Departemen Luar Negeri AS menyerang "obsesi mematikan terhadap kerahasiaan dan kendali" Partai Komunis China. Dikatakan bahwa staf di laboratorium Wuhan telah jatuh sakit dengan gejala yang mirip dengan COVID-19 pada 2019, sebelum kasus virus itu dipublikasikan.
Beijing membalas dengan argumen bahwa meskipun Wuhan adalah tempat kelompok kasus pertama terdeteksi, belum tentu Wuhan menjadi tempat virus tersebut berasal.
Baca juga: Perusahaan China Ini Dicurigai Hendak Mengoleksi DNA Orang-orang AS
Pemerintah dan media pemerintah China bahkan mencoba mendorong teori konspirasi tentang asal-usul COVID-19 dari laboratorium senjata biologi AS di Maryland.
Psaki mengatakan pemerintah Biden mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk memahami apa yang terjadi dan tidak akan menerima laporan WHO begitu saja.
"Washington akan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh komunitas intelijen kami dan juga bekerja dengan sekutu untuk mengevaluasi kredibilitas laporan internasional," katanya.
"Selain itu, pemerintahan Biden bermaksud untuk meningkatkan kepegawaian kami di lapangan di Beijing, yang merupakan sesuatu yang mundur pada pemerintahan terakhir," imbuh Psaki.
Beijing membalas dengan argumen bahwa meskipun Wuhan adalah tempat kelompok kasus pertama terdeteksi, belum tentu Wuhan menjadi tempat virus tersebut berasal.
Baca juga: Perusahaan China Ini Dicurigai Hendak Mengoleksi DNA Orang-orang AS
Pemerintah dan media pemerintah China bahkan mencoba mendorong teori konspirasi tentang asal-usul COVID-19 dari laboratorium senjata biologi AS di Maryland.
Psaki mengatakan pemerintah Biden mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk memahami apa yang terjadi dan tidak akan menerima laporan WHO begitu saja.
"Washington akan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh komunitas intelijen kami dan juga bekerja dengan sekutu untuk mengevaluasi kredibilitas laporan internasional," katanya.
"Selain itu, pemerintahan Biden bermaksud untuk meningkatkan kepegawaian kami di lapangan di Beijing, yang merupakan sesuatu yang mundur pada pemerintahan terakhir," imbuh Psaki.
(min)
tulis komentar anda