Dubes RI untuk Jepang Dorong UMKM Mampu Berinovasi di Tengah Pandemi Corona
Minggu, 24 Januari 2021 - 20:51 WIB
Namun demikian, lanjut Teten, Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat ada tambahan 2 juta UMKM terhubung ke dalam ekosistem digital. Saat ini sudah 16% atau 10,25 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.
"Hal ini menunjukkan tren ekonomi digital selama pandemi tumbuh positif. Ini merupakan peluang baru di masa pandemi COVID-19, di mana porsi ekonomi digital Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara," katanya.
Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Tri Purnajaya, dalam paparannya, mengatakan pelaku UMKM Indonesia harus mulai berpikir untuk pasar global.
"Mindset UMKM Indonesia masih dengan pasar dalam negeri. Banyak peluang di Jepang. Mulai dari makanan halal, furniture hingga produk pertanian. Perlu diperhatikan standar ekspor impor Jepang dan kualitas kontrol," kata Tri.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M.Riza Damanik, menjelaskan Kementerian Koperasi dan UKM optimistis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun 2021. Bahkan, target tersebut menurutnya akan ditingkatkan pada 2024 menjadi 21,60 persen.
"Saat ini ekspor UMKM hanya berkisar 14,37 persen. Tapi kita optimistis akan ada peningkatan signifikan hingga 2024," kata Riza.
Baca Juga
Lebih lanjut, Riza Damanik menambahkan ada 6 indikator strategis untuk mewujudkan koperasi modern dan UMKM naik kelas serta sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
"Indikator itu adalah peningkatan kontribusi PDB UMKM, PDB koperasi, ekspor UMKM, pertumbuhan startup koperasi, koperasi modern dan UMKM naik kelas. Kita dorong UMKM naik kelas, koperasi modern, sekaligus kewirausahaan semakin meningkat," papar Riza.
tulis komentar anda