Mencekam, 50 Ibu Kota Negara Bagian AS Bersiap Hadapi Protes Bersenjata
Minggu, 17 Januari 2021 - 06:06 WIB
Direktur Departemen Keamanan Publik Texas Steve McCraw mengatakan intelijen mengindikasikan "ekstremis brutal" mungkin berusaha menunggangi protes bersenjata yang direncanakan di Austin untuk "melakukan tindakan kriminal."
Ketegangan ini setelah serangan mematikan 6 Januari di US Capitol, Washington, oleh campuran para ekstremis dan pendukung Trump.
Petugas penegak hukum telah waspada sejak Minggu (17/1), ketika gerakan anti-pemerintah "boogaloo" telah berencana mengadakan demonstrasi di 50 negara bagian.
Di Michigan, pagar didirikan di sekitar gedung Capitol di Lansing dan pasukan dikerahkan dari seluruh negara bagian untuk meningkatkan keamanan.
Namun badan legislatif membatalkan pertemuan pekan depan, dengan alasan kekhawatiran atas ancaman yang kredibel.
"Kami siap untuk yang terburuk tetapi kami tetap berharap bahwa mereka yang memilih berdemonstrasi di Capitol melakukannya dengan damai," papar Direktur Kepolisian Negara Bagian Michigan Joe Gasper.
Persepsi bahwa penyerbuan 6 Januari itu berhasil dapat menguatkan para ekstremis domestik yang dimotivasi keluhan anti-pemerintah, ras dan partisan.
“Hal itu mendorong mereka melakukan kekerasan lebih lanjut,” papar laporan buletin intelijen pemerintah tertanggal Rabu yang pertama kali dilaporkan Yahoo News.
Joint Intelligence Bulletin yang diproduksi FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Pusat Kontra Terorisme Nasional, lebih lanjut memperingatkan, "Narasi palsu tentang kecurangan pemilu akan menjadi katalis berkelanjutan bagi kelompok ekstremis.”
Ribuan pasukan Garda Nasional bersenjata kini turun ke jalanan di Washington dalam unjuk kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di US Capitol.
Ketegangan ini setelah serangan mematikan 6 Januari di US Capitol, Washington, oleh campuran para ekstremis dan pendukung Trump.
Petugas penegak hukum telah waspada sejak Minggu (17/1), ketika gerakan anti-pemerintah "boogaloo" telah berencana mengadakan demonstrasi di 50 negara bagian.
Di Michigan, pagar didirikan di sekitar gedung Capitol di Lansing dan pasukan dikerahkan dari seluruh negara bagian untuk meningkatkan keamanan.
Namun badan legislatif membatalkan pertemuan pekan depan, dengan alasan kekhawatiran atas ancaman yang kredibel.
"Kami siap untuk yang terburuk tetapi kami tetap berharap bahwa mereka yang memilih berdemonstrasi di Capitol melakukannya dengan damai," papar Direktur Kepolisian Negara Bagian Michigan Joe Gasper.
Persepsi bahwa penyerbuan 6 Januari itu berhasil dapat menguatkan para ekstremis domestik yang dimotivasi keluhan anti-pemerintah, ras dan partisan.
“Hal itu mendorong mereka melakukan kekerasan lebih lanjut,” papar laporan buletin intelijen pemerintah tertanggal Rabu yang pertama kali dilaporkan Yahoo News.
Joint Intelligence Bulletin yang diproduksi FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Pusat Kontra Terorisme Nasional, lebih lanjut memperingatkan, "Narasi palsu tentang kecurangan pemilu akan menjadi katalis berkelanjutan bagi kelompok ekstremis.”
Ribuan pasukan Garda Nasional bersenjata kini turun ke jalanan di Washington dalam unjuk kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di US Capitol.
Lihat Juga :
tulis komentar anda