Iran Dilaporkan Eksekusi Dua Etnis Baluchi Atas Tuduhan Tidak Jelas
Minggu, 20 Desember 2020 - 10:32 WIB
TEHERAN - Sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan Iran telah mengeksekusi dua warga etnis Baluchi atas tuduhan yang tidak jelas.
"Behnam dan Shoaib Rigi dieksekusi di sebuah penjara di kota Zahedan tenggara," menurut kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Eropa, Baluchi Activists Campaign, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (20/12/2020).
Menurut kelompok hak asasi itu keduanya adalah anggota milisi lokal yang didukung Garda Revolusi.
"Mereka ditangkap pada 2018 setelah terlibat dalam baku tembak mematikan dengan agen anti-narkotika berpakaian polos yang mereka duga sebagai penyelundup narkoba," kata kelompok hak asasi itu.
Tuduhan terhadap mereka masih belum diketahui.
"Tiga terpidana mati lainnya di penjara yang sama juga menghadapi eksekusi dalam waktu dekat," kelompok hak asasi itu menambahkan.
Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Oslo, Iran Human Rights (IHR) juga melaporkan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa Behnam dan Shoaib Rigi dieksekusi atas tuduhan terkait narkoba. Keduanya adalah anggota Garda Revolusi.(Baca juga: Iran Pindahkan Pembangkang Wanita Penolak Hijab ke Penjara yang Kejam )
"Ada kemungkinan kasus yudisial diajukan terhadap mereka menyusul perselisihan yang mereka alami dengan pejabat dari Pengawal," IHR mengutip sumber tersebut.
Menurut IHR, pada 2019, Iran mengeksekusi 30 orang atas tuduhan terkait narkoba.
Pengadilan Iran sendiri belum melaporkan eksekusi apapun dari Sistan-Baluchestan.
Pada hari Jumat, pengacara Iran Mostafa Nili memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan media Iran bahwa setidaknya lima terpidana mati di Zahedan menghadapi eksekusi dalam waktu dekat.(Baca juga: 'Zombie Angelina Jolie' Iran Dibebaskan dari Penjara )
Zahedan adalah ibu kota Sistan-Baluchestan, yang menurut angka resmi, adalah provinsi termiskin di Iran.
Pasukan keamanan Iran sering bentrok dengan penyelundup narkoba bersenjata dan militan Sunni di provinsi itu, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Sunni Baluchi, minoritas di Iran yang didominasi Syiah.
Aktivis Baluchi mengeluhkan diskriminasi etnis dan agama dan menuduh rezim sengaja mengabaikan wilayah mereka karena keyakinan Sunni penduduknya.
Pekan lalu, Iran mengeksekusi jurnalis pembangkang Ruhollah Zam, yang memicu kecaman global.(Baca juga: Iran Gantung Ruhollah Zam, Sang Jurnalis Anti-Rezim Pemerintah )
"Behnam dan Shoaib Rigi dieksekusi di sebuah penjara di kota Zahedan tenggara," menurut kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Eropa, Baluchi Activists Campaign, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (20/12/2020).
Menurut kelompok hak asasi itu keduanya adalah anggota milisi lokal yang didukung Garda Revolusi.
"Mereka ditangkap pada 2018 setelah terlibat dalam baku tembak mematikan dengan agen anti-narkotika berpakaian polos yang mereka duga sebagai penyelundup narkoba," kata kelompok hak asasi itu.
Tuduhan terhadap mereka masih belum diketahui.
"Tiga terpidana mati lainnya di penjara yang sama juga menghadapi eksekusi dalam waktu dekat," kelompok hak asasi itu menambahkan.
Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Oslo, Iran Human Rights (IHR) juga melaporkan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa Behnam dan Shoaib Rigi dieksekusi atas tuduhan terkait narkoba. Keduanya adalah anggota Garda Revolusi.(Baca juga: Iran Pindahkan Pembangkang Wanita Penolak Hijab ke Penjara yang Kejam )
"Ada kemungkinan kasus yudisial diajukan terhadap mereka menyusul perselisihan yang mereka alami dengan pejabat dari Pengawal," IHR mengutip sumber tersebut.
Menurut IHR, pada 2019, Iran mengeksekusi 30 orang atas tuduhan terkait narkoba.
Pengadilan Iran sendiri belum melaporkan eksekusi apapun dari Sistan-Baluchestan.
Pada hari Jumat, pengacara Iran Mostafa Nili memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan media Iran bahwa setidaknya lima terpidana mati di Zahedan menghadapi eksekusi dalam waktu dekat.(Baca juga: 'Zombie Angelina Jolie' Iran Dibebaskan dari Penjara )
Zahedan adalah ibu kota Sistan-Baluchestan, yang menurut angka resmi, adalah provinsi termiskin di Iran.
Pasukan keamanan Iran sering bentrok dengan penyelundup narkoba bersenjata dan militan Sunni di provinsi itu, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Sunni Baluchi, minoritas di Iran yang didominasi Syiah.
Aktivis Baluchi mengeluhkan diskriminasi etnis dan agama dan menuduh rezim sengaja mengabaikan wilayah mereka karena keyakinan Sunni penduduknya.
Pekan lalu, Iran mengeksekusi jurnalis pembangkang Ruhollah Zam, yang memicu kecaman global.(Baca juga: Iran Gantung Ruhollah Zam, Sang Jurnalis Anti-Rezim Pemerintah )
(ber)
tulis komentar anda