Surat Pribadi Tokoh Dunia: dari Hitler Cuti hingga Da Vinci Lamar Kerja
Senin, 14 Desember 2020 - 05:25 WIB
Malcolm X mengirim dua surat kepada King yakni pada 1963 dan 1964. Surat pertama adalah meminta kehadiran dan dukungan King dalam rapat umum luar ruangan. Dalam surat tersebut, Malcolm X memberi tahu King bahwa seharusnya ia dan King dapat menemukan kesamaan. Malcolm X juga menyarankan kepada King bahwa jika dia tidak bisa datang secara langsung, dia harus mengirim perwakilan.
Surat lainnya, tertanggal 30 Juni 1964, adalah saran kekerasan oleh Malcolm X. Dia juga mengancam bahwa jika pemerintah tidak segera turun tangan, dia mungkin akan terpaksa mengirim beberapa saudara mereka untuk memberi Ku Klux Klan (Komunitas sektarian orang kulit putih) “rasa obat mereka sendiri”.
8. De Profundis : Surat Berdarah Oscar Wilde kepada Sahabatnya
De Profundis adalah surat panjang tentang ungkapan luka, kehancuran, dan kekecewaan yang sangat mendalam yang ditulis oleh Oscar Wilde selama dipenjara di Reading Gaol. Surat yang ditulis antara Januari dan Maret 1897 ini tidak dikirim dari penjara, tetapi dibawa oleh Wilde saat dia dibebaskan.
De Profundis berisi keluhan, kekecewaan, kehancuran, penyesalan, perenungan, penerimaan, dan ungkapan perasaan tersayat penulis Oscar Wilde kepada sahabatnya, yaitu Lord Alfred Douglas. Oscar Wilde menyesali banyak sekali kenyataan yang telah terjadi dalam kehidupannya, salah satunya adalah gagal menghentikan relasi dengan Alfred. Ia selalu menerima kembali Alfred, walau sedikitpun sahabatnya itu tidak memiliki moral dalam menghargai dirinya sebagai seorang seniman besar dan berpengaruh.
9. Surat Benjamin Franklin kepada William Strahan
Sebelum Amerika memulai perjuangan untuk kemerdekaannya, salah satu pendiri utamanya, Benjamin Franklin, berteman dekat dengan William Strahan, seorang pencetak, penerbit, dan anggota Parlemen Inggris terkemuka. Bahkan setelah Perang Revolusi Amerika dimulai, keduanya tetap berteman sampai Franklin menyadari bahwa Strahan ternyata telah mencap orang Amerika sebagai pemberontak.
Sebagai tanggapan atas stigma tersebut, Franklin menulis surat kepada Strahan. Dalam suratnya Franklin memanggil mantan temannya sebagai "Mr. Strahan. ” Dia menyalahkan Strahan dan sesama anggota Parlemen atas kekacauan yang terjadi di Amerika Serikat. (Baca juga: 10 Pertempuran Udara Paling Sengit Sepanjang Sejarah)
Surat lainnya, tertanggal 30 Juni 1964, adalah saran kekerasan oleh Malcolm X. Dia juga mengancam bahwa jika pemerintah tidak segera turun tangan, dia mungkin akan terpaksa mengirim beberapa saudara mereka untuk memberi Ku Klux Klan (Komunitas sektarian orang kulit putih) “rasa obat mereka sendiri”.
8. De Profundis : Surat Berdarah Oscar Wilde kepada Sahabatnya
De Profundis adalah surat panjang tentang ungkapan luka, kehancuran, dan kekecewaan yang sangat mendalam yang ditulis oleh Oscar Wilde selama dipenjara di Reading Gaol. Surat yang ditulis antara Januari dan Maret 1897 ini tidak dikirim dari penjara, tetapi dibawa oleh Wilde saat dia dibebaskan.
De Profundis berisi keluhan, kekecewaan, kehancuran, penyesalan, perenungan, penerimaan, dan ungkapan perasaan tersayat penulis Oscar Wilde kepada sahabatnya, yaitu Lord Alfred Douglas. Oscar Wilde menyesali banyak sekali kenyataan yang telah terjadi dalam kehidupannya, salah satunya adalah gagal menghentikan relasi dengan Alfred. Ia selalu menerima kembali Alfred, walau sedikitpun sahabatnya itu tidak memiliki moral dalam menghargai dirinya sebagai seorang seniman besar dan berpengaruh.
9. Surat Benjamin Franklin kepada William Strahan
Sebelum Amerika memulai perjuangan untuk kemerdekaannya, salah satu pendiri utamanya, Benjamin Franklin, berteman dekat dengan William Strahan, seorang pencetak, penerbit, dan anggota Parlemen Inggris terkemuka. Bahkan setelah Perang Revolusi Amerika dimulai, keduanya tetap berteman sampai Franklin menyadari bahwa Strahan ternyata telah mencap orang Amerika sebagai pemberontak.
Sebagai tanggapan atas stigma tersebut, Franklin menulis surat kepada Strahan. Dalam suratnya Franklin memanggil mantan temannya sebagai "Mr. Strahan. ” Dia menyalahkan Strahan dan sesama anggota Parlemen atas kekacauan yang terjadi di Amerika Serikat. (Baca juga: 10 Pertempuran Udara Paling Sengit Sepanjang Sejarah)
tulis komentar anda