Surat Pribadi Tokoh Dunia: dari Hitler Cuti hingga Da Vinci Lamar Kerja

Senin, 14 Desember 2020 - 05:25 WIB
Ilustrasi/SINDONews
SEBELUM munculnya Layanan Pesan Singkat (SMS), email, dan jejaring sosial, cara paling efisien bagi orang yang tinggal berjauhan untuk dapat bertukar pesan adalah melalui tulisan atau surat pribadi.

Kebiasaan itulah yang banyak dilakukan sejumlah tokoh untuk berkomunikasi. Sebagian besar surat

dimaksudkan untuk konsumsi pribadi, jadi tidak mengherankan jika surat tersebut sering mengungkapkan rahasia mencengangkan. Berikut surat pribadi tokoh yang belum pernah terungkap ke publik.



1. Surat Cuti Hitler untuk Kampanye Pilpres



Pada 1 Maret 1932, Adolf Hitler menulis surat kepada Negara Bagian Brunswick untuk meminta cuti

sehingga dia dapat diizinkan berkampanye dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang untuk Reich. Surat tersebut ditulis empat hari setelah Hitler resmi menjadi warga negara Jerman.

Pemimpin Nazi itu awalnya warga negara Austria dan hanya menjadi warga negara Jerman setelah dia dipekerjakan oleh negara. Dalam surat yang terdapat beberapa kesalahan ketik itu, Hitler mengajukan permohonan cuti untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 1932. (Baca: Ironi Para Ilmuwan Hebat yang Tak Pernah Memenangkan Nobel)

Sayangnya Hitler akhirnya kalah dari petahana Paul von Hindenburg. Namun, setahun kemudian, dia diangkat menjadi kanselir oleh Hindenburg. Belakangan surat cuti Hitler itu diperkirakan terjual lebih dari £ 5.000 di sebuah acara pelelangan.

2. Surat Gandhi ke Hitler untuk Cegah Perang Dunia ke II



Antara 1939 dan 1940, Mahatma Gandhi yang saat itu berumur 20 tahun lebih tua ketimbang Hitler

pernah menulis dua surat kepada pemimpin Nazi itu. Surat yang populer dinamai "Dear Friend" itu ditulis pada Juli 1939. Gandhi menulis bahwa Perang Dunia II hanya dapat dicegah oleh Adolf Hitler. Dia memintanya untuk mengikuti jejak nir-kekerasannya darinya karena dia telah mencapai banyak hal dengan metodenya.

Gandhi mengakhiri suratnya dengan permintaan maaf kepada Hitler seandainya suratnya menyebabkan dia merasa tidak nyaman. Namun, surat kedua yang tidak jelas itu dimulai dengan peringatan langsung bahwa menyebut Hitler sebagai "teman". Dalam surat ini, yang ditulis setelah perang dimulai pada Desember 1940, Gandhi membandingkan Nazisme Hitler dengan Imperialisme Inggris yang coba dilawan India.

Dia juga memperingatkan Hitler bahwa kekuatan dunia lain akan memperbaiki metodenya dan mengalahkannya dengan senjatanya sendiri. Dia menutup surat itu dengan juga menyampaikan peringatan kepada pemimpin fasis Italia, Bennito Mussolini.

3. Surat Einstein kepada Roosevelt Tentang Bom Atom



Pada 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D Roosevelt. Surat yang berisi dorongan untuk meneliti atom itu kemudian berperan besar dalam mengubah dunia sekaligus kehidupan Einstein.

Penulisan surat yang diawali Einstein dengan "dorongan" untuk menyelamatkan dunia dari ancaman Jerman yang juga punya perhatian pada riset atom itu pada akhirnya justru memicu kerusakan besar akibat Amerika Serikat yang mengebom Jepang.

Sejarah surat tersebut diawali dari rangkaian penemuan yang dipublikasikan di jurnal terkemuka Die Naturwissenschaften dan Nature pada 1939. Publikasi sejumlah fisikawan di kedua jurnal itu menyita perhatian para ilmuwan karena mengungkap soal reaksi uranium dan potensinya dalam pembangkitan energi. (Baca juga: 10 Sniper Paling Mematikan Sepanjang Sejarah)

Para ilmuwan menyadari, penemuan tersebut bisa menjadi pedang bermata dua. Leo Szilard, rekan Einstein semasa tinggal di Jerman merasa harus mendorong orang di balik Teori Relativitas itu untuk bertindak. Einstein diminta mengirim surat ke Presiden Roosevelt.

4. Surat Castro Muda Kepada Roosevelt Meminta Uang USD10



Pemimpin Kuba Fidel Castro pernah mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Franklin Roosevelt di Gedung Putih, pada tahun 1940. Surat yang ditulis tangan oleh Castro yang kala itu masih berusia 12 tahun bertujuan untuk meminta satu hal pada Roosevelt: yaitu selembar uang USD10.

"Teman baik saya, Roosevelt. Saya ucapkan selamat karena saya mendengar di radio Anda telah terpilih menjadi presiden. Saya meminta Anda untuk mengirimi kembali surat ini kepada saya, dan menyertakan selembar uang USD10 yang berwarna hijau itu, karena belum pernah sekalipun dalam hidup saya melihat uang itu. Saya ingin memilikinya," tulis Castro dalam suratnya.

Castro remaja rupanya merupakan kolektor uang lembaran AS. Surat itu sampai ke Departemen Luar Negeri pada 27 November 1940, tetapi tidak pernah sampai ke Roosevelt, yang meninggal tanpa pernah tahu siapa Fidel Castro.

5. Resep Roti Drop Scone Ratu Elizabeth II untuk Eisenhower



Ratu Elizabeth II memang terkenal penyuka makanan manis. Dia dan anggota kerajaan Inggris lainnya seringkali diasosiasikan dengan scone, roti yang disajikan dengan krim dan selai. Terkait dengan makanan manis itu, Ratu Elizabeth II pernah menulis surat kepada mantan presiden Amerika Serikat, Dwight Eisenhower.

Ceritanya pada 1960 Eisenhower dan istrinya Mamie pernah berkunjung ke kediaman Balmoral miliki Ratu Elizabeth II di Skotlandia. Untuk menyambutnya, Ratu Elizabeth II, yang pada saat itu masih berusia 34 tahun, menyajikan drop scone buatannya.

Tampaknya Eisenhower sangat menyukai sajian tersebut dan meminta resepnya sehingga sang Ratu pun mengirimkannya melalui surat. Melalui surat tersebut dijelaskan resep drop scone ala Ratu Elizabeth II.

6. Surat Lamaran Pekerjaan Leonardo Da Vinci



Jauh sebelum Leonardo da Vinci populer karena lukisannya, dia hanyalah orang biasa dengan Banyak keterampilan. Pada 1482, di usia 30 tahun, da Vinci yang relatif tidak dikenal sedang mencari pekerjaan. Dia menulis langsung ke Duke of Milan untuk melamar pekerjaan. Dalam suratnya, Da Vinci mencantumkan keahliannya dalam surat panjang. (Baca juga: 10 Komandan Militer Terburuk dengan Kekalahan Memalukan)

Dia menyatakan bisa membuat senjata untuk kapal, kereta lapis baja, ketapel, dan mangonel. Dia juga menunjukkan bahwa dia bisa memberi Duke beberapa metode yang bisa dia gunakan untuk melancarkan serangan dan membela diri.

Dia mengklaim juga bisa merencanakan jembatan, membangun gedung, dan membuat patung dari tanah liat, perunggu, dan marmer. Da Vinci mengakhiri surat nya dengan meminta Duke Milan agar mengundangnya ke pengadilan jika salah satu keahlian yang disebutkannya meragukan.

7. Surat Malcolm X Kepada Martin Luther King Jr.



Meskipun Malcolm X dan Martin Luther King Jr. berjuang untuk tujuan sama, mereka hampir tidak berteman. Jika King mengambil pendekatan tanpa kekerasan, Malcolm X mengambil jalur militan.

Malcolm X mengirim dua surat kepada King yakni pada 1963 dan 1964. Surat pertama adalah meminta kehadiran dan dukungan King dalam rapat umum luar ruangan. Dalam surat tersebut, Malcolm X memberi tahu King bahwa seharusnya ia dan King dapat menemukan kesamaan. Malcolm X juga menyarankan kepada King bahwa jika dia tidak bisa datang secara langsung, dia harus mengirim perwakilan.

Surat lainnya, tertanggal 30 Juni 1964, adalah saran kekerasan oleh Malcolm X. Dia juga mengancam bahwa jika pemerintah tidak segera turun tangan, dia mungkin akan terpaksa mengirim beberapa saudara mereka untuk memberi Ku Klux Klan (Komunitas sektarian orang kulit putih) “rasa obat mereka sendiri”.

8. De Profundis : Surat Berdarah Oscar Wilde kepada Sahabatnya



De Profundis adalah surat panjang tentang ungkapan luka, kehancuran, dan kekecewaan yang sangat mendalam yang ditulis oleh Oscar Wilde selama dipenjara di Reading Gaol. Surat yang ditulis antara Januari dan Maret 1897 ini tidak dikirim dari penjara, tetapi dibawa oleh Wilde saat dia dibebaskan.

De Profundis berisi keluhan, kekecewaan, kehancuran, penyesalan, perenungan, penerimaan, dan ungkapan perasaan tersayat penulis Oscar Wilde kepada sahabatnya, yaitu Lord Alfred Douglas. Oscar Wilde menyesali banyak sekali kenyataan yang telah terjadi dalam kehidupannya, salah satunya adalah gagal menghentikan relasi dengan Alfred. Ia selalu menerima kembali Alfred, walau sedikitpun sahabatnya itu tidak memiliki moral dalam menghargai dirinya sebagai seorang seniman besar dan berpengaruh.

9. Surat Benjamin Franklin kepada William Strahan



Sebelum Amerika memulai perjuangan untuk kemerdekaannya, salah satu pendiri utamanya, Benjamin Franklin, berteman dekat dengan William Strahan, seorang pencetak, penerbit, dan anggota Parlemen Inggris terkemuka. Bahkan setelah Perang Revolusi Amerika dimulai, keduanya tetap berteman sampai Franklin menyadari bahwa Strahan ternyata telah mencap orang Amerika sebagai pemberontak.

Sebagai tanggapan atas stigma tersebut, Franklin menulis surat kepada Strahan. Dalam suratnya Franklin memanggil mantan temannya sebagai "Mr. Strahan. ” Dia menyalahkan Strahan dan sesama anggota Parlemen atas kekacauan yang terjadi di Amerika Serikat. (Baca juga: 10 Pertempuran Udara Paling Sengit Sepanjang Sejarah)

Dia menyebut mereka pembunuh dan bahkan menyuruh Strahan untuk melihat tangannya sendiri untuk melihat noda darah kerabatnya. Surat pendek itu diakhiri dengan pernyataan Franklin bahwa persahabatan mereka telah berakhir dan mereka berdua adalah musuh sejak saat itu dan seterusnya.

10. Janggut Ikonik Lincoln Berkat Surat Bedell





Di awal kampanye pemilihan presiden, penampilan Presiden AS ke-16 Abraham Lincoln dikenal parlente, necis, dan rapih tanpa jenggot. Lincoln mulai memelihara janggut ikoniknya setelah menerima surat dari seorang gadis muda bernama Grace Bedell, yang berusia 11 tahun saat itu.

Dalam surat Bedell tertanggal 15 Oktober 1860, dia menyarankan agar Lincoln menumbuhkan janggut karena wajahnya kurus dan dia akan terlihat lebih baik dengan itu. Bedell mengklaim bahwa wanita menyukai jenggot dan bahkan akan membujuk suami mereka untuk memilihnya dalam pemilihan.

Bedell menyarankan Lincoln agar menyuruh anak perempuannya untuk membelas suratnya. Secara pribadi Lincoln membalas surat itu empat hari kemudian. Dia mengaku telah menerima surat Bedell dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak memiliki anak perempuan — hanya tiga putra.

Dia juga menambahkan bahwa menumbuhkan janggut mungkin dilihat sebagai kepura-puraan yang tidak masuk akal. Hebatnya, berkat janggut ikoniknya tersebut Lincoln memenangkan Pilpres AS.

Sumber: www.listverse.com
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More