AS Yakin Eritrea Terlibat dalam Konflik di Ethiopia
Rabu, 09 Desember 2020 - 08:08 WIB
Beberapa pengungsi Ethiopia di Sudan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat tentara Eritrea di utara Tigray, dan kota perbatasan Humera telah diserang bulan lalu oleh tembakan roket atau artileri dari sisi perbatasan Eritrea.
“Orang-orang meninggal, dan mereka terpencar,” kata seorang tukang cukur dari Humera, menambahkan bahwa dia melihat sekitar 40 mayat setelah satu serangan dan membantu mengubur beberapa dari mereka.
Tentara yang diduga orang Eritrea juga terlihat di ibu kota daerah Mekelle, kata seorang penduduk dan dua diplomat yang berhubungan dengan penduduk. Beberapa dilaporkan mengenakan seragam Eritrea, kata salah seorang diplomat. Yang lainnya mengenakan seragam Ethiopia, tetapi berbicara bahasa Tigrinya dengan aksen Eritrea dan mengendarai truk tanpa pelat nomor, kata penduduk.(Baca juga: Pemberontak Tigray: Perang Ethiopia Masih Belum Usai )
Departemen Luar Negeri AS tidak mengkonfirmasi laporan itu, meskipun seorang juru bicara mengatakan akan melihat keterlibatan Eritrea yang terbukti dengan perhatian besar dan kedutaan besarnya di Asmara mendesak untuk menahan diri kepada para pejabat.
Dihubungi oleh Reuters pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Eritrea Osman Saleh Mohammed mengatakan: “Kami tidak terlibat. Itu propaganda."
Ethiopia membantah musuh lamanya turut serta memasuki konflik, meskipun Abiy pekan lalu mengatakan beberapa tentara pemerintah mundur ke Eritrea pada awal konflik dan diberi bantuan. Juru bicaranya mengatakan kepada Reuters pertanyaan harus diarahkan ke Eritrea.
Klaim oleh semua pihak hampir mustahil untuk diverifikasi karena sebagian besar komunikasi ke Tigray terputus, dan pemerintah mengontrol aksesnya dengan ketat.
“Orang-orang meninggal, dan mereka terpencar,” kata seorang tukang cukur dari Humera, menambahkan bahwa dia melihat sekitar 40 mayat setelah satu serangan dan membantu mengubur beberapa dari mereka.
Tentara yang diduga orang Eritrea juga terlihat di ibu kota daerah Mekelle, kata seorang penduduk dan dua diplomat yang berhubungan dengan penduduk. Beberapa dilaporkan mengenakan seragam Eritrea, kata salah seorang diplomat. Yang lainnya mengenakan seragam Ethiopia, tetapi berbicara bahasa Tigrinya dengan aksen Eritrea dan mengendarai truk tanpa pelat nomor, kata penduduk.(Baca juga: Pemberontak Tigray: Perang Ethiopia Masih Belum Usai )
Departemen Luar Negeri AS tidak mengkonfirmasi laporan itu, meskipun seorang juru bicara mengatakan akan melihat keterlibatan Eritrea yang terbukti dengan perhatian besar dan kedutaan besarnya di Asmara mendesak untuk menahan diri kepada para pejabat.
Dihubungi oleh Reuters pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Eritrea Osman Saleh Mohammed mengatakan: “Kami tidak terlibat. Itu propaganda."
Ethiopia membantah musuh lamanya turut serta memasuki konflik, meskipun Abiy pekan lalu mengatakan beberapa tentara pemerintah mundur ke Eritrea pada awal konflik dan diberi bantuan. Juru bicaranya mengatakan kepada Reuters pertanyaan harus diarahkan ke Eritrea.
Klaim oleh semua pihak hampir mustahil untuk diverifikasi karena sebagian besar komunikasi ke Tigray terputus, dan pemerintah mengontrol aksesnya dengan ketat.
(ber)
tulis komentar anda