Jadi Menlu, Tugas Blinken Pulihkan Kepemimpinan AS di Panggung Global
Selasa, 24 November 2020 - 09:35 WIB
“Kami tahu masyarakat pendukung Biden ingin turut serta memeriahkan pelantikan,” ujar Klain, dikutip Reuters. “Tapi, kami tidak mungkin melakukannya untuk saat ini mengingat masyarakat AS masih menghadapi pandemi. Kami akan mencoba mencari cara agar acara ini berjalan aman.”
Klain juga kembali mendesak Presiden Donald Trump dan General Services Administration (GSA) untuk segera mengakui kemenangan Biden secara formal sehingga persiapan transisi dapat dimulai. “Saya berharap administrator GSA dapat melakukan tugasnya,” ujar Klain, mengacu pada Emily Murphy.
Biden direncanakan memasuki Gedung Putih pada 20 Januari 2021 setelah dideklarasikan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 pada November. Menurut Klain, Biden merupakan presiden pilihan masyarakat AS sehingga perlawanan Trump merupakan bentuk penolakan sistem demokrasi. (Baca juga: Tips Memilih Dokter untuk Konsultasi Anak)
Sejak Biden unggul, Trump melayangkan gugatan hukum dan menuduh Pilpres 2020 dicoreng dengan bermacam kecurangan. Dia juga menekan para pejabat terkait untuk tidak mendeklarasikan hasil pilpres secara resmi sebelum proses hukum selesai. Namun, sejauh ini sebagian gugatan hukum Trump batal atau ditolak.
Biden unggul sekitar 6 juta suara di seluruh wilayah AS dibandingkan Trump dan unggul 306 berbanding 232 electoral vote. Para ahli, baik dari kubu Republik ataupun Demokrat, menilai ketidakpercayaan Trump terhadap sistem penghitungan suara menghambat banyak pihak dan mencoreng Biden.
“Terus berjuang Partai Republik,” kicau Trump, di Twitter, sebelum pergi bermain golf di Virginia. Sejumlah gugatan hukum Trump di Michigan, Pennsylvania, Georgia, dan Arizona tidak tembus. Hakim AS Matthew Brann mengatakan tuduhan Trump tidak memiliki bukti kuat dan hanya spekulasi.
Salah satu pengacara yang agresif melakukan tuduhan ialah Sidney Powell, tapi tidak ada satu pun yang disertai bukti. Tim kuasa hukum Trump, Rudy Giuliani dan Jenna Ellis, mengatakan Powell bukanlah anggota tim pengacara Trump dan beraksi sendiri, sekalipun mereka melakukan konferensi bersama. (Baca juga: Mendadak Nganggur, Kartu Prakerja Banyak Diburu Laki-laki)
Trump juga mendesak agar penghitungan suara kembali diulang. Aksi itu setidaknya sudah dilakukan di Georgia, tapi hasilnya tetap sama seperti sebelumnya. Biden unggul dengan 12.000 suara. Saat ini, beberapa anggota Partai Republik juga mulai meminta Trump untuk mengakui kekalahan.
“Saya berharap beliau dapat bersikap lebih dewasa dan tidak mempermalukan diri sendiri dan negara,” ujar Chris Christie, mantan Gubernur New Jersey. “Timnya terus melayangkan tuduhan adanya kecurangan pilpres di depan publik, tapi mereka berdiam saat dihadapkan di depan hakim.”
Christie mengaku dirinya adalah pendukung Trump. “Namun, pemilu memiliki konsekuensi dan kita tidak bisa terus bergerak jika sesuatu (kecurangan) yang diduga terjadi, tetapi tidak terjadi,” katanya.
Klain juga kembali mendesak Presiden Donald Trump dan General Services Administration (GSA) untuk segera mengakui kemenangan Biden secara formal sehingga persiapan transisi dapat dimulai. “Saya berharap administrator GSA dapat melakukan tugasnya,” ujar Klain, mengacu pada Emily Murphy.
Biden direncanakan memasuki Gedung Putih pada 20 Januari 2021 setelah dideklarasikan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 pada November. Menurut Klain, Biden merupakan presiden pilihan masyarakat AS sehingga perlawanan Trump merupakan bentuk penolakan sistem demokrasi. (Baca juga: Tips Memilih Dokter untuk Konsultasi Anak)
Sejak Biden unggul, Trump melayangkan gugatan hukum dan menuduh Pilpres 2020 dicoreng dengan bermacam kecurangan. Dia juga menekan para pejabat terkait untuk tidak mendeklarasikan hasil pilpres secara resmi sebelum proses hukum selesai. Namun, sejauh ini sebagian gugatan hukum Trump batal atau ditolak.
Biden unggul sekitar 6 juta suara di seluruh wilayah AS dibandingkan Trump dan unggul 306 berbanding 232 electoral vote. Para ahli, baik dari kubu Republik ataupun Demokrat, menilai ketidakpercayaan Trump terhadap sistem penghitungan suara menghambat banyak pihak dan mencoreng Biden.
“Terus berjuang Partai Republik,” kicau Trump, di Twitter, sebelum pergi bermain golf di Virginia. Sejumlah gugatan hukum Trump di Michigan, Pennsylvania, Georgia, dan Arizona tidak tembus. Hakim AS Matthew Brann mengatakan tuduhan Trump tidak memiliki bukti kuat dan hanya spekulasi.
Salah satu pengacara yang agresif melakukan tuduhan ialah Sidney Powell, tapi tidak ada satu pun yang disertai bukti. Tim kuasa hukum Trump, Rudy Giuliani dan Jenna Ellis, mengatakan Powell bukanlah anggota tim pengacara Trump dan beraksi sendiri, sekalipun mereka melakukan konferensi bersama. (Baca juga: Mendadak Nganggur, Kartu Prakerja Banyak Diburu Laki-laki)
Trump juga mendesak agar penghitungan suara kembali diulang. Aksi itu setidaknya sudah dilakukan di Georgia, tapi hasilnya tetap sama seperti sebelumnya. Biden unggul dengan 12.000 suara. Saat ini, beberapa anggota Partai Republik juga mulai meminta Trump untuk mengakui kekalahan.
“Saya berharap beliau dapat bersikap lebih dewasa dan tidak mempermalukan diri sendiri dan negara,” ujar Chris Christie, mantan Gubernur New Jersey. “Timnya terus melayangkan tuduhan adanya kecurangan pilpres di depan publik, tapi mereka berdiam saat dihadapkan di depan hakim.”
Christie mengaku dirinya adalah pendukung Trump. “Namun, pemilu memiliki konsekuensi dan kita tidak bisa terus bergerak jika sesuatu (kecurangan) yang diduga terjadi, tetapi tidak terjadi,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda