Whistleblower Kejahatan Perang Pasukan Australia Tuntut Pemulihan Nama Baik
Jum'at, 20 November 2020 - 13:53 WIB
CANBERRA - Personel militer Autralia yang mengungkapkan kejahatan perang di Afghanistan mengatakan nama mereka harus dibersihkan oleh penyelidikan yang kemungkinan akan berujung pada penuntutan. Pemerintah Australia sendiri bereaksi dengan malu dan marah atas temuan mencengangkan itu.
Sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis kemarin menemukan pasukan khusus Australia diduga membunuh 39 tahanan tak bersenjata dan warga sipil di Afghanistan, dengan komando senior memaksa tentara junior untuk membunuh tawanan tak berdaya untuk "menumpahkan darah" mereka untuk pertempuran.
Laporan itu merekomendasikan 19 tentara saat ini dan mantan tentara untuk kemungkinan dituntut, dalam perkembangan yang memicu kesedihan di Australia yang biasanya menghormati sejarah militernya.(Baca juga: Pasukan Khusus Australia Diduga Bunuh 39 Tahanan Afghanistan )
Mantan pengacara militer yang menghadapi tuduhan membocorkan informasi tentang tindakan pasukan khusus Australia di Afghanistan, David McBride, merasa "didukung" oleh laporan itu setelah bertahun-tahun diperlakukan seperti pengkhianat. Hal itu diungkapkan pengacaranya Mark Davis.
"Jika tuduhan yang dia buat sebelumnya terbukti benar, dia akan merasa dibenarkan apa pun hukumannya," kata Davis melalui telepon.
"Reputasinya akan utuh dan rasa kehormatannya akan utuh," imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (20/11/2020).
McBride telah mengkonfirmasi memberikan dokumen rahasia kepada Australian Broadcasting Corp, memicu dakwaan terhadapnya dan penyelidikan terhadap penyiar publik yang secara sensasional menyebabkan penggerebekan di kantornya di Sydney tahun lalu.
Polisi Autrsalia telah membatalkan penyelidikan terhadap ABC pada bulan lalu, dengan alasan kurangnya minat publik untuk melanjutkan, tetapi McBride masih menghadapi hukuman penjara yang lama jika terbukti bersalah setelah persidangan mulai tahun depan.
Sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis kemarin menemukan pasukan khusus Australia diduga membunuh 39 tahanan tak bersenjata dan warga sipil di Afghanistan, dengan komando senior memaksa tentara junior untuk membunuh tawanan tak berdaya untuk "menumpahkan darah" mereka untuk pertempuran.
Laporan itu merekomendasikan 19 tentara saat ini dan mantan tentara untuk kemungkinan dituntut, dalam perkembangan yang memicu kesedihan di Australia yang biasanya menghormati sejarah militernya.(Baca juga: Pasukan Khusus Australia Diduga Bunuh 39 Tahanan Afghanistan )
Mantan pengacara militer yang menghadapi tuduhan membocorkan informasi tentang tindakan pasukan khusus Australia di Afghanistan, David McBride, merasa "didukung" oleh laporan itu setelah bertahun-tahun diperlakukan seperti pengkhianat. Hal itu diungkapkan pengacaranya Mark Davis.
"Jika tuduhan yang dia buat sebelumnya terbukti benar, dia akan merasa dibenarkan apa pun hukumannya," kata Davis melalui telepon.
"Reputasinya akan utuh dan rasa kehormatannya akan utuh," imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (20/11/2020).
McBride telah mengkonfirmasi memberikan dokumen rahasia kepada Australian Broadcasting Corp, memicu dakwaan terhadapnya dan penyelidikan terhadap penyiar publik yang secara sensasional menyebabkan penggerebekan di kantornya di Sydney tahun lalu.
Polisi Autrsalia telah membatalkan penyelidikan terhadap ABC pada bulan lalu, dengan alasan kurangnya minat publik untuk melanjutkan, tetapi McBride masih menghadapi hukuman penjara yang lama jika terbukti bersalah setelah persidangan mulai tahun depan.
tulis komentar anda