Ketegangan dengan AS Meningkat, Iran Perkenalkan Kapal Perang Baru

Jum'at, 20 November 2020 - 13:15 WIB
Pada saat yang sama, Salami menunjukkan bahwa misi utama Shahid Roudaki adalah untuk memastikan keamanan garis angkatan laut negara, penyelamatan dan bantuan dalam keadaan khusus, dan pertempuran dalam keadaan khusus.

Sementara itu Komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Muda Alireza Tangsiri, yang juga hadir pada upacara tersebut, menekankan bahwa kapal perang baru tersebut adalah pembawa pesan perdamaian, persahabatan, persaudaraan dan keamanan, dan akan digunakan untuk mempertahankan kapal dagang serta kapal tanker minyak negara di laut lepas.

Pejabat Iran telah berulang kali menyatakan perlunya memastikan keamanan kawasan Teluk Persia melalui kerja sama regional, tanpa kehadiran aktor asing seperti Amerika Serikat (AS) atau Israel. IRGC juga telah menyatakan kesediaannya untuk mengirimkan kapal ke perairan internasional.

AS telah berulang kali mengerahkan kelompok penyerang kapal induk dan kapal perang lainnya di dekat perairan Iran, dengan Teheran tidak memiliki kemampuan hipotetis untuk merespons dengan cara yang sama, hingga sekarang. Pasukan angkatan laut AS di Teluk Persia bermarkas di Bahrain.

Pengumuman penambahan armada baru datang beberapa hari setelah Teheran memperingatkan Washington bahwa negera itu akan memberikan respon menghancurkan, menyusul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mempertimbangkan serangan untuk menghancurkan situs nuklir Iran.

"Setiap tindakan terhadap bangsa Iran pasti akan menghadapi tanggapan yang menghancurkan," kata juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei.(Baca juga: Iran: Serangan AS akan Menghadapi Respon Menghancurkan )

Sebuah artikel New York Times menyatakan bahwa para pejabat AS, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, harus membujuk Trump agar tidak melakukan tindakan militer yang dapat mencakup menargetkan fasilitas pengayaan uranium utama Iran Natanz.(Baca juga: Jelang Lengser, Donald Trump Ingin Serang Situs Nuklir Utama Iran )

Teheran telah memulai pengayaan uranium di pabrik bawah tanah di situs tersebut, menurut laporan terbaru oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Sebelumnya, AS juga dilaporkan telah memindahkan skuadron pesawat tempur F-16 dari Jerman ke Uni Emirat Arab (UEA). Menurut United Press International (UPI) sebuah detasemen jet tempur F-16 dari Skuadron Tempur 480 Angkatan Udara AS terbang dari Pangkalan Udara Spangdahlem di Jerman ke Pangkalan Udara Al-Dhafra di Abu Dhabi, UEA.

"Pengerahan Skuadron Tempur 480 mendemonstrasikan kelincahan Angkatan Udara AS dan komitmen CENTCOM kepada sekutu dan mitra untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan," kata Letnan Jenderal Greg Guillot, komandan Angkatan Udara ke-9 AS dalam sebuah pernyataan yang dinukil UPI.(Baca juga: Bersitegang dengan Iran, AS Pindahkan Skuadron F-16 ke UEA )
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More