Rusia Belum Berencana Kontak Biden

Rabu, 11 November 2020 - 19:47 WIB
Presiden terpilih Joe Biden dan istrinya Jill menyapa para pendukungnya di Wilmington, Delaware, Sabtu lalu. Foto/BBC
MOSKOW - Seorang diplomat senior Rusia mengatakan negaranya belum melakukan kontak dengan tim Presiden terpilih Joe Biden dan tidak berencana untuk melakukannya. Pernyataan ini semakin memperkuat pendekatan Kremlin yang tidak antusias terhadap pemimpin Amerika Serikat (AS) yang baru.

Wakil Kementerian Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan Moskow belajar dari pengalaman pada 2016, ketika duta besar Rusia untuk AS mendapat kritik atas ucapannya ke pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

“Kami menahan diri untuk tidak melakukan kontak seperti itu kali ini dan tidak berencana untuk melakukannya," katanya dalam komentar kepada layanan berita milik pemerintah Tass yang kemudian dia konfirmasi melalui pesan teks yang disitir dari Bloomberg, Rabu (11/11/2020).



Ryabkov sendiri menolak mengomentari kontroversi hasil pemilu di AS, mengatakan Moskow akan bekerja dengan pemerintahan apa pun yang mulai menjabat pada 20 Januari.

Ryabkov mengatakan sejauh ini tidak ada kemajuan dalam memperpanjang perjanjian New START, perjanjian nuklir besar terakhir antara Rusia dan AS. Pemerintahan Trump telah menolak tawaran Rusia untuk memperpanjang perjanjian, yang berakhir pada Februari, dalam 12 bulan. Biden telah menyatakan kesediaannya untuk memperpanjangnya selama 5 tahun seperti yang diizinkan berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 2010 lalu itu.

Sebelumnya Kremlin pada awal pekan ini mengatakan Presiden Vladimir Putin tidak akan memberi selamat kepada Biden sampai semua tantangan hukum oleh Trump berakhir dan Demokrat secara resmi dinyatakan sebagai pemenang. Putin adalah salah satu dari sedikit pemimpin yang belum mengakui Biden sebagai kepala negara AS berikutnya, bersama dengan Presiden China Xi Jinping.(Baca juga: China dan Rusia Masih Belum Beri Ucapan Selamat pada Biden, Ada Apa? )

Rusia, yang dituduh oleh badan intelijen AS melakukan intervensi pada tahun 2016 untuk membantu Trump terpilih, telah mewaspadai Biden, khawatir akan peningkatan tekanan sanksi dan bentrokan atas hak asasi manusia dan ruang pasca-Soviet. Namun, Moskow dapat menganggap Biden lebih mudah untuk terlibat dalam beberapa masalah termasuk pengendalian senjata, perubahan iklim dan program nuklir Iran, kata para analis yang dekat dengan Kremlin.(Baca juga: Ini Alasan Rusia Belum Berkomentar Soal Hasil Pilpres AS )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More