Jika Biden Menang di Nevada, Selesai Sudah Pilpres AS
Kamis, 05 November 2020 - 12:58 WIB
WASHINGTON - Joe Biden, calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, sudah meraih 264 electoral votes. Butuh 270 electoral votes bagi seorang capres bisa menang pemilihan presiden (pilpres) dan jumlah itu terpenuhi jika Biden menang di Nevada yang memiliki 6 electoral votes.
Donald Trump, capres petahana Partai Republik, telah meraih 214 electoral votes. Dia butuh 56 electoral votes untuk menang pilpres AS. (Baca: Hasil Electoral Votes Pilpres AS: Biden 264, Trump 214 )
Mengutip penghitungan live Fox News, hingga pukul 13.00 WIB, jumlah suara masuk di Nevada baru 75% dengan Biden meraih 49,3% suara dan Trump meraih 48,7% suara.
Selain Nevada, ada empat negara bagian lagi yang masih melakukan penghitungan suara. Keempat negara bagian itu adalah Alaska (3 electoral votes), Pennsylvania (20 electoral votes), North Carolina (15 electoral votes) dan Georgia (16 electoral votes).
Perolehan suara di empat negara bagian itu didominasi Trump dengan jumlah suara masuk antara 80 hingga 90 persen. Kalau pun Trump menang di empat negara bagian itu, tetap saja dia kalah karena belum mencapai 270 electoral votes.
Biden, yang berbicara dari Chase Center di Wilmington, menggembar-gemborkan jumlah pemilih yang "luar biasa" dalam pilpres 2020. (Baca: Biden: Kami Menang di Banyak Negara Bagian untuk Raih 270 Electoral Votes )
“Jika kita memiliki keraguan, kita seharusnya tidak lagi memiliki pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat,” kata Biden. “Ia sangat hidup, sangat hidup di Amerika. Di sini, orang-orang berkuasa."
"Kekuasaan tidak dapat diambil atau ditegaskan, itu mengalir dari orang-orang, kehendak merekalah yang menentukan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat, dan keinginan mereka sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Donald Trump telah bersikap seolah-olah kalah dalam pemilu dengan menuduh kemenangannya dicuri kubu Demokrat.
"Kami naik besar, tetapi mereka mencoba mencuri pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah pemungutan suara ditutup!" tulis Trump di Twitter.
"Mereka menemukan suara Biden di mana-mana, di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan. Sangat buruk bagi negara kita!," lanjut dia.
Tim kampanye Trump mengatakan pada Rabu sore bahwa pihaknya sedang mengajukan mosi ke pengadilan untuk menghentikan penghitungan suara di Pennsylvania dan Michigan. Dalam panggilan telepon dengan wartawan, manajer kampanye Trump Bill Stepien mengatakan presiden telah menyatakan kemenangan di Pennsylvania.
Donald Trump, capres petahana Partai Republik, telah meraih 214 electoral votes. Dia butuh 56 electoral votes untuk menang pilpres AS. (Baca: Hasil Electoral Votes Pilpres AS: Biden 264, Trump 214 )
Mengutip penghitungan live Fox News, hingga pukul 13.00 WIB, jumlah suara masuk di Nevada baru 75% dengan Biden meraih 49,3% suara dan Trump meraih 48,7% suara.
Selain Nevada, ada empat negara bagian lagi yang masih melakukan penghitungan suara. Keempat negara bagian itu adalah Alaska (3 electoral votes), Pennsylvania (20 electoral votes), North Carolina (15 electoral votes) dan Georgia (16 electoral votes).
Perolehan suara di empat negara bagian itu didominasi Trump dengan jumlah suara masuk antara 80 hingga 90 persen. Kalau pun Trump menang di empat negara bagian itu, tetap saja dia kalah karena belum mencapai 270 electoral votes.
Biden, yang berbicara dari Chase Center di Wilmington, menggembar-gemborkan jumlah pemilih yang "luar biasa" dalam pilpres 2020. (Baca: Biden: Kami Menang di Banyak Negara Bagian untuk Raih 270 Electoral Votes )
“Jika kita memiliki keraguan, kita seharusnya tidak lagi memiliki pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat,” kata Biden. “Ia sangat hidup, sangat hidup di Amerika. Di sini, orang-orang berkuasa."
"Kekuasaan tidak dapat diambil atau ditegaskan, itu mengalir dari orang-orang, kehendak merekalah yang menentukan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat, dan keinginan mereka sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Donald Trump telah bersikap seolah-olah kalah dalam pemilu dengan menuduh kemenangannya dicuri kubu Demokrat.
"Kami naik besar, tetapi mereka mencoba mencuri pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah pemungutan suara ditutup!" tulis Trump di Twitter.
"Mereka menemukan suara Biden di mana-mana, di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan. Sangat buruk bagi negara kita!," lanjut dia.
Tim kampanye Trump mengatakan pada Rabu sore bahwa pihaknya sedang mengajukan mosi ke pengadilan untuk menghentikan penghitungan suara di Pennsylvania dan Michigan. Dalam panggilan telepon dengan wartawan, manajer kampanye Trump Bill Stepien mengatakan presiden telah menyatakan kemenangan di Pennsylvania.
(min)
tulis komentar anda