'Bela' Penerbitan Kartun Nabi Muhammad, Macron: Kami Tidak Akan Menyerah
Senin, 26 Oktober 2020 - 19:05 WIB
PARIS - Presiden Prancis , Emanuel Macron secara tersirat membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad , meski adanya tekanan kuat dari negara Arab dan Muslim mengenai hal ini. Melalui akun Twitternya, Macron mengatakan bahwa Prancis tidak akan menyerah.
Macron, dalam kicauannya mengatakan, Prancis menghormati perbedaan yang ada. Meski demikian, Prancis akan menolak setiap ujaran kebencian dan akan membela apa yang dia sebut perdebatan yang masuk akal.
“Kami tidak akan pernah menyerah. Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat damai. Kami tidak menerima perkataan yang mendorong kebencian dan membela perdebatan yang masuk akal. Kami akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal," kicau Macron, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (26/10/2020).
Macron telah mengkritik mereka yang dia sebut sebagai "Islamis" dan membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. ( )
"Saya menekankan bahwa menghina agama dan menyerang simbol suci mereka di bawah panji kebebasan berekspresi adalah standar ganda intelektual dan undangan terbuka untuk kebencian," ujarnya.
Macron, dalam kicauannya mengatakan, Prancis menghormati perbedaan yang ada. Meski demikian, Prancis akan menolak setiap ujaran kebencian dan akan membela apa yang dia sebut perdebatan yang masuk akal.
“Kami tidak akan pernah menyerah. Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat damai. Kami tidak menerima perkataan yang mendorong kebencian dan membela perdebatan yang masuk akal. Kami akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal," kicau Macron, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (26/10/2020).
Macron telah mengkritik mereka yang dia sebut sebagai "Islamis" dan membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. ( )
"Saya menekankan bahwa menghina agama dan menyerang simbol suci mereka di bawah panji kebebasan berekspresi adalah standar ganda intelektual dan undangan terbuka untuk kebencian," ujarnya.
(esn)
tulis komentar anda