Taliban Berharap Trump Menang Pilpres AS
Minggu, 11 Oktober 2020 - 07:50 WIB
Seorang anggota senior Taliban mengatakan kepada CBS News: "Trump mungkin konyol bagi seluruh dunia, tetapi dia waras dan orang bijak untuk Taliban."
Namun ternyata dukungan dan harapan dari Taliban di tolak mentah-mentah oleh tim kampanye Trump. Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh mengatakan, mereka "menolak" dukungan Taliban.
"Taliban harus tahu bahwa presiden akan selalu melindungi kepentingan Amerika dengan cara apa pun yang diperlukan," tegas Murtaugh.
Antusiasme Taliban terhadap Trump didasarkan pada tujuan yang mereka miliki untuk membawa pasukan AS keluar dari Afghanistan setelah 19 tahun berperang, sebuah janji lama sang presiden.
Sekarang ada kurang dari 5.000 tentara AS di Afghanistan, dan penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien mengatakan jumlah itu akan turun menjadi 2.500 pada awal tahun depan.
Pemerintahan Trump menandatangani pakta bersejarah dengan Taliban pada Februari lalu di mana AS dan sekutunya menetapkan jadwal penarikan pasukan AS pada musim semi 2021. Pakta tersebut juga mengharuskan Taliban untuk melepaskan diri dari al-Qaeda dan merundingkan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan pemerintah Afghanistan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bulan lalu menegaskan kembali bahwa AS akan melakukan penarikan penuh dari Afghanistan pada April atau Mei 2021. Ia menegaskan hal itu setelah bertemu dengan salah satu pendiri Taliban dan wakil politik Mullah Abdul Ghani Baradar di Doha, Qatar.(Baca juga: Mei 2021, AS Tarik Seluruh Pasukan dari Afghanistan )
Pemerintahan Obama tidak berhasil dalam upayanya untuk menengahi kesepakatan diplomatik serupa. Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan pada "Face the Nation" pada bulan Februari bahwa AS harus mundur tetapi juga mempertahankan sisa kekuatan dari beberapa ribu orang untuk memastikan AS memiliki tempat di mana mereka dapat beroperasi jika al-Qaeda atau ISIS mendapatkan kapasitas untuk menyerang AS.
Minggu ini, Presiden Trump mengatakan semua pasukan harus "pulang sebelum Natal", meskipun tidak jelas apakah itu benar-benar diharapkan terjadi atau apakah ia hanya ingin mengulangi posisinya tentang keinginan untuk membawa pulang pasukan.
"Kita harus memiliki sisa jumlah kecil Pria dan Wanita pemberani kita yang bertugas di Afghanistan kembali ke rumah sebelum Natal," tweetnya.(Baca juga: Trump Ingin Tarik Semua Pasukan AS di Afghanistan Sebelum Natal )
Namun ternyata dukungan dan harapan dari Taliban di tolak mentah-mentah oleh tim kampanye Trump. Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh mengatakan, mereka "menolak" dukungan Taliban.
"Taliban harus tahu bahwa presiden akan selalu melindungi kepentingan Amerika dengan cara apa pun yang diperlukan," tegas Murtaugh.
Antusiasme Taliban terhadap Trump didasarkan pada tujuan yang mereka miliki untuk membawa pasukan AS keluar dari Afghanistan setelah 19 tahun berperang, sebuah janji lama sang presiden.
Sekarang ada kurang dari 5.000 tentara AS di Afghanistan, dan penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien mengatakan jumlah itu akan turun menjadi 2.500 pada awal tahun depan.
Pemerintahan Trump menandatangani pakta bersejarah dengan Taliban pada Februari lalu di mana AS dan sekutunya menetapkan jadwal penarikan pasukan AS pada musim semi 2021. Pakta tersebut juga mengharuskan Taliban untuk melepaskan diri dari al-Qaeda dan merundingkan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan pemerintah Afghanistan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bulan lalu menegaskan kembali bahwa AS akan melakukan penarikan penuh dari Afghanistan pada April atau Mei 2021. Ia menegaskan hal itu setelah bertemu dengan salah satu pendiri Taliban dan wakil politik Mullah Abdul Ghani Baradar di Doha, Qatar.(Baca juga: Mei 2021, AS Tarik Seluruh Pasukan dari Afghanistan )
Pemerintahan Obama tidak berhasil dalam upayanya untuk menengahi kesepakatan diplomatik serupa. Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan pada "Face the Nation" pada bulan Februari bahwa AS harus mundur tetapi juga mempertahankan sisa kekuatan dari beberapa ribu orang untuk memastikan AS memiliki tempat di mana mereka dapat beroperasi jika al-Qaeda atau ISIS mendapatkan kapasitas untuk menyerang AS.
Minggu ini, Presiden Trump mengatakan semua pasukan harus "pulang sebelum Natal", meskipun tidak jelas apakah itu benar-benar diharapkan terjadi atau apakah ia hanya ingin mengulangi posisinya tentang keinginan untuk membawa pulang pasukan.
"Kita harus memiliki sisa jumlah kecil Pria dan Wanita pemberani kita yang bertugas di Afghanistan kembali ke rumah sebelum Natal," tweetnya.(Baca juga: Trump Ingin Tarik Semua Pasukan AS di Afghanistan Sebelum Natal )
Lihat Juga :
tulis komentar anda